kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batubara, nikel dan CPO akan mendorong kenaikan ekspor Indonesia di 2021


Kamis, 29 Juli 2021 / 18:45 WIB
Batubara, nikel dan CPO akan mendorong kenaikan ekspor Indonesia di 2021
ILUSTRASI. Batubara, nikel dan CPO akan mendorong kenaikan ekspor Indonesia di 2021.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas bakal menjadi penopang ekspor Indonesia tahun ini. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, beberapa komoditas yang bisa mendorong ekspor tahun ini adalah batubara, nikel dan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

Dari sisi harga, komoditas tersebut sudah jauh melewati harga sebelum pra-pandemi. Kenaikan harga ini mengakibatkan produsen dari tiga komoditas tersebut memacu produksi.

"Selain itu, permintaan dari ketiga komoditas ini dari negara tujuan ekspor utama, terutama China, juga cenderung membaik seiring dengan pemulihan ekonominya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri ramal kontribusi ekspor pada PDB akan naik pada semester II

Josua bilang, kebijakan di China yang menutup impor batubara dari Australia juga akan mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke China untuk mensubtitusi batubara dari Australia.

Dari sisi harga, ia mengatakan, ketiga komoditas tersebut naik signifikan tahun ini.

Sebagai contoh, hingga 28 Juli 2021, harga nikel naik 17,6% dibandingkan harga akhir tahun 2020 atau year to date (ytd). Lalu, harga CPO naik 12% ytd, dan harga batubara melejir 86,6% ytd.

Ke depannya kata Josua, ada potensi koreksi harga komoditas tersebut karena harga saat ini yang sudah relatif tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2020, harga rata-rata 2021 jauh lebih tinggi sehingga nilai ekspor keseluruhan pada tahun 2021 akan naik tinggi.           

Beberapa negara negara tujuan utama ekspor Indonesia seperti China dan Amerika Serikat, ekonominya juga sudah mulai pulih sehingga mendorong permintaan.

Josua memproyeksikan  ekspor Indonesia pada kuartal II-2021 akan tumbuh 12,5% yoy dan secara keseluruhan tahun 2021 diperkirakan tumbuh 22,9% yoy.

Selanjutnya: S&P: Ekspor Indonesia yang meningkat bisa menstabilkan neraca eksternal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×