Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman prediksi kontribusi ekspor Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan naik 7,4% di Semester II 2021 dan akan tumbuh 9,4% di sepanjang tahun 2021.
Hal ini disebabkan harga komoditas cenderung terus naik seiring tingginya permintaan di tengah pemulihan ekonomi global. Yakni Faisal bilang, komoditas tersebut adalah komoditas Crude Palm Oil (CPO) atau Minyak sawit tumbuh 69.7% yoy di Semester II-2021 dan sepanjang tahun 2021 tumbuh 42.3% yoy.
Selain itu, ada juga komoditas batu bara, dan besi. Harga baja diproyeksikan tumbuh 42% yoy.
Baca Juga: Tanpa program perlindungan sosial, tingkat kemiskinan meningkat menjadi 17,15%
“Harganya cenderung menguat karena naiknya permintaan di tengah pemulihan ekonomi global. Selain itu Tiongkok dan Amerika Serikat juga diperkirakan akan menjadi tujuan utama ekspor Indonesia. ” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).
Faisal mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat sedang dalam proses pemulihan ekonomi. Kedua negara tersebut juga diprediksi akan terus membaik ke depannya. Dengan begitu, kata Faisal Indonesia bisa berpotensi menumbuhkan ekspor dan dapat mengambil peluang dari sini.
Naiknya beberapa komoditas ekspor Indonesia tentunya menjadi kabar baik di tengah pandemi Covid-19 ini. Seperti yang sudah diketahui, jika dibandingkan dengan 2020 harga komoditas sempat turun akibat lemahnya permintaan global di tengah pandemi.
Selanjutnya: Indonesia kejar imbal dagang dengan Mexico, Rusia, dan Jerman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News