kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BATAN bangun pembangkit listrik nuklir di Babel


Sabtu, 13 September 2014 / 11:34 WIB
BATAN bangun pembangkit listrik nuklir di Babel
ILUSTRASI. Sekolah Kedinasan Kemenhub Sebentar Lagi Buka Pendaftaran 2023, Ini Syaratnya.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

BOGOR. Kepala Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto mengungkapkan rencana Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Rencananya pembangunan PLTN ini akan dibangun di Bangka Belitung.

Ditargetkan pengoperasian PLTN ini akan selesai tahun 2024 jika disetujui pemerintah. Wacana pembangunan ini baru muncul dua minggu lalu mengingat akan semakin menipisnya pasokan listrik di berbagai daerah di Indonesia di tahun-tahun mendatang.

"Itu tergantung pemerintah setuju atau tidak. Daerah yang paling tepat untuk pembangunan PLTN yaitu di Bangka Barat dan Bangka Selatan," ujar Djarot setelah diskusi tentang Mengenal Lebih Dekat Iptek Nuklir di Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/9/2014) malam.

Rencana proyek pembanguan PLTN ini setelah mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tentang tantangan Indonesia menghadapi masalah kekurangan listrik terutama di luar Jawa. Djarot menambahkan proyek pembangunan PLTU direncanakan berdaya 30 Mega Watt termal dengan maksimal pemakaian 10 Mega Watt untuk pasokan listrik.

Sebelumnya BATAN telah melakukan pengujian di berbagai daerah yaitu di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah, Banten dan Bangka Belitung. Daerah terakhir dinilai paling tepat untuk membangun PLTN karena mempertimbangkan daerah yang tidak rentan dengan gempa dan tsunami. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari kejadian yang pernah terjadi di Fukushima, Jepang.

"Jadi BATAN bukan yang akan memiliki dan mengoperasikan PLTN. Kita hanya membantu untuk memberikan rekomendasi mengenai tempat, berapa daya, berapa sumber daya manusia dan sebagainya. Kita tidak akan yang membangun tapi kita akan bantu untuk mensosialisasikan,"jelas Djarot. (Randa Rinaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×