kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.053   69,54   1,00%
  • KOMPAS100 1.055   14,86   1,43%
  • LQ45 830   12,77   1,56%
  • ISSI 214   1,32   0,62%
  • IDX30 423   7,30   1,75%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 120   1,70   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Batal Gelar Piala Dunia U-20, Indef: Indonesia Merugi Rp 4,6 Triliun


Minggu, 09 April 2023 / 11:11 WIB
Batal Gelar Piala Dunia U-20, Indef: Indonesia Merugi Rp 4,6 Triliun
ILUSTRASI. Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia Ronaldo Kwateh (kanan) berebut bola di udara dengan pesepak bola Timnas U-20 Uzbekistan Esanov Sherzod. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggaraan event olahraga di Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Ini dibuktikan dengan pengalaman beberapa negara Indonesia termasuk Indonesia yang telah menyelenggarakan event olahraga seperti Asian Games 2018.

Oleh karena itu, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 memiliki dampak perekonomian Indonesia.

Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman mengatakan, Piala Dunia U-20 sebenarnya akan memberikan dampak positif terhadap kinerja indikator ekonomi makro, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, inflasi, investasi hingga konsumsi rumah tangga.

Dirinya meyakini, Piala Dunia U-20 berkontribusi terhadap PDB nasional riil sebesar 0,03%, inflasi 0,34%, rasio investasi sebesar 0,16%, dan konsumsi rumah tangga sebesar 0,42%. Oleh karena itu, batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20 2023 menyebabkan Indonesia merugi sebesar Rp 3,5 triliun.

Baca Juga: Capaian Daya Saing Ekonomi pada 2022 Masih Jauh dari Target Tahun 2024

"Kalau kita menggunakan data aktual berdasarkan harga konstan, maka kira-kira untuk dampak terhadap ekonominya itu kira-kira sebesar Rp 3,5 triliun. Ini belum kita hitung dampak langsungnya," ujar Rizal dalam Diskusi Publik Indef, Kamis (6/4).

Sementara dampak langsungnya, Rizal menghitung Indonesia berpotensi meraih keuntungan hingga Rp 1,09 triliun apabila Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Angka tersebut berdasarkan hitungan Indef, yakni kontribusi kunjungan mancanegara sebesar Rp 120 miliar, kontribusi pengunjung domestik Rp 56 miliar, penyelenggaraan Rp 500 miliar, infrastruktur Rp 322 miliar dan UMKM mencapai Rp 100 miliar.

Oleh karena itu, secara keseluruhan, Indonesia akan kehilangan pendapatan hingga Rp 4,6 triliun jika ditotal dari dampak langsung dan tidak langsung dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Jadi Piala Dunia U-20 ini memberikan nilai ekonomi yang sangat signifikan, yang tentu kegiatan ini adalah event internasional yang akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×