Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang mudik lebaran, Badan SAR Nasional (Basanas) mengantisipasi potensi kedaruratan dalam aspek layanan pencarian dan pertolongan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo mengantisipasi beberapa ancaman kedaruratan yang dapat terjadi selama mudik antara lain ancaman laka transportasi, laka wisatawan, dan laka pendaki gunung.
Baca Juga: Mulai Rabu (3/4), Hutama Karya Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di Tol Trans Sumatera
Bukan hanya kecelakaan, Basarnas juga mengantisipasi adanya bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi serta bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, gelombang laut tinggi, badai tropis, dan puting beliung.
Maka, Basarnas menerjunkan 2.657 personel siaga SAR khusus dan 21.523 personel SAR terlatih serta berbagai sarana pendukung baik udara, laut maupun darat. Personel SAR akan tersebar ke 83 unit siaga, 77 Pos SAR, dan 43 kantor SAR serta 317 posko gabungan dan 168 posko mandiri.
"Adapun lokasi dari deploy personil SAR di mana tempat-tempat yang rawan adalah jalan tol, dan Posko terpadu yang kami sampaikan tadi ada 317, tempat wisata, stasiun kereta, terminal, bandara, pelabuhan atau penyebrangan, dan di daerah rawan kecelakaan lainnya," ujar Kusworo dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (2/4).
Baca Juga: Menhub Bakal Tindak Maskapai yang Kenakan Tarif Melebihi Batas Atas Tiket Mudik
Selain itu, Basarnas juga menempatkan 11 alat utama (alut) udara dan laut di daerah-daerah rawan yaitu sepanjang pantai utara dan selatan Jawa, Banyuwangi, dan Bakauheni. Alut laut juga tersebar di seluruh Indonesia dengan total 83 unit.
"Basanas siap mendukung penyelenggaraan Siaga SAR Khusus Lebaran 1445 H tahun 2024 melalui sinergi dengan TNI, Polri, kementerian, lembaga, daerah, dan BUMN-BUMD, serta potensi SAR," tegasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News