kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,31   1,67   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru Terserap 52,9%, Sri Mulyani Berharap Penyaluran Anggaran PEN Bisa Dipercepat


Jumat, 21 Oktober 2022 / 17:46 WIB
Baru Terserap 52,9%, Sri Mulyani Berharap Penyaluran Anggaran PEN Bisa Dipercepat
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Hingga 14 Oktober, realisasi anggaran program PEN baru terserap 52,9% dari pagu sebesar Rp 455,62 triliun, atau baru terealisasi Rp 240,8 triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih belum optimal. Hingga 14 Oktober, realisasi anggaran program PEN baru terserap 52,9% dari pagu sebesar Rp 455,62 triliun, atau baru terealisasi Rp 240,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, anggaran PEN di sisa tiga bulan menuju akhir 2022 ini dapat tersalurkan dengan baik, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat dan juga perekonomian nasional.

“Kita berharap Oktober, November dan Desember ini belanja bisa diakselerasi sehingga dapat dirasakan dampak positifnya terhadap perekonomian kita,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (21/10).

Baca Juga: APBN Surplus Rp 60,9 Triliun pada September 2022, Ini Kata Sri Mulyani

Dia memerinci, realisasi tersebut meliputi penanganan kesehatan sebesar Rp 40,6 triliun atau 33,1% dari pagu Rp 122,54 triliun. realisasi ini digunakan untuk pembayaran klaim pasien Rp 25,1 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp 2,7 triliun.

Kemudian, digunakan untuk  pengadaan vaksinasi Rp1,7 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp 1,6 triliun serta dukungan APBD termasuk Dana Desa untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 8,3 triliun.

“Dengan penanganan Covid-19 makin terkendali maka terlihat sekali anggaran kesehatan realisasinya hanya 33,1%. Itu rendah tapi bagus,” jelasnya.

Kemudian, realsiasi PEN yang disalurkan untuk perlindungan masyarakat sudah terserap Rp 109,3 triliun atau 70,7% dari pagu Rp154,76 triliun. diantaranya digunakan  untuk PKH Rp 21,4 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako Rp 32,9 triliun bagi 18,8 juta KPM.

Selanjutnya BLT minyak goreng sudah tersalurkan Rp 7 triliun bagi 23,9 juta penerima, BLT BBM Rp 6,4 triliun bagi 20,65 juta KPM, Kartu Prakerja Rp 12,8 triliun bagi 3,6 juta peserta dan BLT Desa Rp 21,2 triliun bagi 7,5 juta KPM.

Lalu, subsidi upah sudah tersalurkan Rp 5,1 triliun untuk 8,4 juta pekerja, BT-PKLWN Rp 1,3 triliun yang disalurkan oleh Polri kepada 683 ribu penerima dan TNI kepada 1,4 juta penerima serta dukungan APBD unit Perlinmas Rp 1,2 triliun.

Terakhir, realisasi PEN untuk penguatan pemulihan ekonomi telah tersalurkan  Rp 90,9 triliun atau 51% dari pagu Rp 178,32 triliun. realisasi ini yakni meliputi program padat karya Rp 15 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 5,5 triliun serta ketahanan pangan Rp 14 triliun.

Berikutnya untuk kawasan industri Rp 900 miliar, dukungan UMKM (subsidi KUR dan IJP) Rp  20,8 triliun, insentif perpajakan Rp13,3 triliun serta infrastruktur dan konektivitas Rp 11,5 triliun.

Baca Juga: Hadapi Resesi Global Tahun Depan, Ini Kebijakan yang Disiapkan Pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×