kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Baru dibentuk, Ditjen baru di Kementerian PUPR langsung kebut kerja


Minggu, 10 Maret 2019 / 10:06 WIB
Baru dibentuk, Ditjen baru di Kementerian PUPR langsung kebut kerja


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto memaparkan alasan di balik dibentuknya direktorat yang ia pimpin.

Sebelumnya, Ditjen ini dibentuk melalui perubahan nomenklatur dari Direktorat (Ditjen) Pembiayaan Perumahan menjadi Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 135 Tahun 2018 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kenapa kemudian direktorat jenderal ini perlu ada, ini karena kita melihat bahwa di dalam Visium PUPR 2030 posisi sampai tahun 2024 itu kebutuhan anggarannya adalah Rp 2.058 triliun,” ujar Eko dalam keterangannya, Minggu (10/3).

Menurut Eko, kapasitas posisi proyeksi APBN  2020-2024 baru mencapai Rp 623 triliun atau baru 30% dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur.

Lebih lanjut, Eko mengatakan untuk menalangi kebutuhan itu diperlukan pembiayaan dari non-APBN sebesar Rp 1.135 triliun, dan hal itulah yang menjadi tugas utama Ditjen yang dipimpinnya.

“Inilah yang kami nanti akan bersama-sama (lakukan) dengan unit-unit organisasi sektoral untuk memenuhi yang non-APBN. Itu tugas utamanya,” papar Eko saat menjelaskan tugas dan peran direktoratnya.

“Kami tidak membangun tetapi mencoba untuk menggandeng para investor untuk bisa menyediakan infrastruktur ini antara lain melalui KPBU,” imbuhnya.

KPBU merupakan skema pembiayaan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha. Menurut Eko, Ditjen yang ia pimpin akan berfokus pada upaya untuk menggandeng para investor melalui skema ini.

Ditanya mengenai kekhawatiran terkaitnya banyaknya tugas yang diamanatkan ke direktoratnya, Eko mengatakan bahwa meski baru dibentuk dan disahkan pihaknya telah melakukan capacity building dan konsolidasi.

Salah satu direktorat yang dinaunginya, Direktorat Pelaksaan Pembiayaan Perumahan malah sudah siap menerapkan kebijakan yang diembankan terhadap mereka.

“Kami pastikan bahwa direktorat ini… di Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan itu kami tempatkan orang-orang yang dulu paham urusan itu, tidak perlu belajar lagi,” tegasnya. “Tidak perlu dikhawatirkan, kita lihat satu-dua bulan ini.”

Konferensi pers mingguan kali ini merupakan rangkaian dari gelaran PUPR Expo 4.0 yang diadakan di Kementerian PUPR. Konferensi pers ini juga menghadirkan narasumber Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Budi Hartono dan Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×