Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Baru empat hari menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung membuat sederet gebrakan besar yang mengubah arah kebijakan fiskal Indonesia.
KONTAN merangkum beberapa kebijakan yang akan dilakukan mantan ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Pertama, Purbaya berencana akan menyalurkan sekitar Rp 200 triliun dari kas negara yang selama ini mengendap di rekening Bank Indonesia (BI). Dana tersebut akan ditempatkan di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) agar bisa mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
"Jadi saya memaksa market mechanism berjalan dengan memberi senjata ke mereka. Jadi memaksa perbankan berpikir lebih keras untuk bekerja supaya dapat return yang tinggi," kata Purbaya di Gedung DPR RI, Rabu (10/9/2025).
Kedua, dalam RAPBN 2026, Purbaya memastikan tidak akan ada pemotongan transfer ke daerah (TKD). Kebijakan ini menjadi kabar baik bagi pemerintah daerah yang selama ini khawatir anggaran mereka tertekan.
"Mungkin akan memberi pelonggaran sedikit kepada transfer ke daerah, tujuannya supaya tadi, perasaan di daerah bisa dikendalikan sehingga keadaan tenang dan kita bisa membangun ekonominya dengan tenang," katanya.
Ketiga, Purbaya juga menyoroti kelemahan lama dalam birokrasi keuangan negara, seperti penyerapan anggaran yang lambat. Oleh karena itu, ia berjanji akan memonitoring percepatan belanja.
"Saya akan pastikan lagi belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi," katanya.
Keempat, Purbaya juga tak segan menyinggung kebijakan fiskal dan moneter sebelumnya yang menurutnya membuat sistem finansial kering. Dampaknya, kata dia, adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin sulitnya masyarakat mendapatkan lapangan kerja.
Selanjutnya: Baru Kantongi 15% Target Marketing Sales 2025, Ini Rekomendasi Bangun Kosambi (CBDK)
Menarik Dibaca: 11 Cara Menghilangkan Perut Buncit yang Membandel Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News