CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.923   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Bareskrim Terus Menyelidiki Platform Penyedia Robot Trading


Rabu, 09 Februari 2022 / 21:06 WIB
Bareskrim Terus Menyelidiki Platform Penyedia Robot Trading
ILUSTRASI. Dittipideksus Bareskrim Polri kini juga sudah mulai menyelidiki perusahaan penyedia robot trading.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan penyewaan robot trading terus menjadi perbincangan belakangan ini. Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) dan Satgas Waspada Investasi (SWI) sudah berulang kali memblokir akses ke website maupun aplikasi robot trading yang beredar karena dianggap ilegal.

Namun terbaru, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri kini juga sudah mulai menyelidiki perusahaan penyedia robot trading tersebut. Keempat perusahaan itu adalah PT Evolution Perkasa Group, PT Mark AI, PT Trust Global Karya, dan DNA Pro Akademi.

Kementerian Perdagangan bersama Dittipedeksus pada akhir Januari kemarin bahkan sudah menyegel kembali kantor DNA Pro yang dianggap membangkang dengan membuka segel penutupan usaha dan beroperasi kembali.

Baca Juga: Dittipideksus Bareskrim Tangani 4 Robot Trading, Kerugian Ratusan Miliar Rupiah

Sebelumnya, pihak Dittipedeksus mengatakan, dari keempat perusahaan tersebut, PT Evolution Perkasa bahkan sudah naik statusnya ke penyidikan dan ditetapkan ada enam tersangka. Perusahaan tersebut diperkirakan telah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 300 miliar. Sementara ketiga perusahaan lainnya ditaksir bisa mengumpulkan dana lebih dari Rp 100 miliar.

Kontan.co.id coba menelusuri sejauh mana penyelidikan telah dilakukan oleh Dittipedeksus. Namun, Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan belum bisa banyak memberikan informasi lebih lanjut.

“Kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk perkembangan (penyelidikan) belum bisa kami berikan saat ini,” kata Whisnu ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/2).

Baca Juga: Bappebti Blokir 92 Entitas Binary Option di 2021, Termasuk Binomo, IQ Option

Salah satu perusahaan robot trading, DNA Pro terpantau masih rutin memberikan update perkembangan perusahaan mereka melalui akun instagramnya. Sebelumnya, melalui pengumuman resmi, DNA Pro sudah mengumumkan bahwa aktivitas operasional DNA Pro dihentikan sementara dan melanjutkan proses pengurusan sampai pemberitahuan lebih lanjut. 

DNA Pro juga menghentikan sementara proses deposit, withdrawal, trading, dan aktivitas lainnya sampai pemberitahuan lebih lanjut. Artinya, dana para nasabah DNA Pro saat ini sedang tertahan dan tidak bisa ditarik. 

Kontan.co.id coba menghubungi beberapa petinggi DNA Pro, seperti Direktur DNA Pro Daniel Abe, serta founder lainnya seperti Daniel Zii, Yosua Try Sutisno. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari pihak terkait. Hanya Rudy Kusuma yang memberikan pernyataan singkat kepada Kontan.co.id mengenai kondisi DNA Pro saat ini.

“Sesuai DNA update dari Pak Abe aja,” katanya singkat.

Baca Juga: ​Apa Itu Skema Ponzi? Ini Bedanya dengan MLM dan Cara agar Tidak Terjerat

Adapun, DNA update merupakan rangkaian update informasi terbaru dari Direktur DNA Pro Daniel Abe yang diunggah melalui akun instagram DNA Pro. Berdasarkan unggahan terbaru pada 8 Februari, dalam video tersebut Abe menjelaskan bahwa saat ini DNA Pro baru saja melengkapi dokumen lanjutan untuk proses verifikasi setelah mengklaim pada 7 Februari melakukan pertemuan dengan instansi pemerintah.

“Dokumen ini akan digunakan untuk pertemuan besok dengan salah satu instansi. Proses ini harus kita lewati. Mohon doanya, saya dan management tidak henti-hentinya berjuang untuk kalian,” ujar Abe dalam unggahan tersebut.

Kontan.co.id coba mengonfirmasi ke Bappebti sebagai salah satu instansi pemerintah yang punya wewenang pada industri futures. Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pertemuan untuk verifikasi dokumen dengan DNA Pro.

Baca Juga: Bappebti Blokir 1.222 Situs Penawaran Investasi Bodong

DNA Pro tidak mempunyai izin dari Bappebti. "(DNA Pro) dipanggil oleh Bappebti dalam rangka pemeriksaan atas pelanggaran atas UU Perdagangan Berjangka Komoditi,” kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Rabu (9/2)

DNA Pro sendiri hadir menawarkan layanan robot trading yang digunakan untuk bertransaksi emas futures. Mereka memberikan pilihan 8 paket yang bisa dipilih oleh para calon nasabah melalui whatsapp. Harga masing-masing paket beragam, dari yang paling murah Rp 8,25 juta sampai yang paling mahal Rp 825 juta.

Perbedaan pada setiap paket hanya terletak pada biaya deposit dan sewa robot. Semakin mahal paket, semakin besar biaya deposit dan semakin mahal harga sewa robotnya. Misalnya, untuk paket termurah, paket warrior senilai Rp 8,25 juta, biaya deposit sebesar Rp 7,5 juta. Sisanya, Rp 750.000 merupakan biaya sewa robot. 

DNA Pro mengklaim, profit yang bisa didapat dari robot trading mereka adalah 1% sehari dan 5% dalam seminggu. Lalu profit tersebut nanti dibagi antara pengguna dengan perusahaan. Untuk paket warrior, keuntungan dibagi 50:50. Sementara untuk paket termahal, pengguna mendapatkan 90% keuntungan, dan sisanya perusahaan.

Baca Juga: Robot Trading Berbasis MLM dan Ponzi Mulai Diberantas Pemerintah

Pengamat dan praktisi investasi Desmond Wira sempat membedah soal cara trading DNA Pro. Ia menjelaskan, DNA Pro mempunya win rate yang tinggi untuk gaya scalping diiringi dengan grafik kinerja mulus sekali. Bahkan, tidak pernah ada hari yang secara total rugi, jika ada trading rugi, robot tersebut kesetanan untuk jadi untung.

Desmond juga menemukan beberapa kejanggalan lain, mulai dari robot trading tidak bisa dipakai di broker lain. Padahal, seharusnya robot trading bisa digunakan di berbagai broker. Tak hanya itu, broker yang digunakan DNA Pro, yakni Alfa Success Corp juga mencurigakan. 

Pertama, broker ini memiliki alamat di Offshore Island yang tidak meregulasi forex. Broker ini mengklaim terafiliasi dengan Alfa Group dari Rusia, namun pihak Alfa Group Rusia membantah bahwa pihaknya berafiliasi dengan Alfa Success Corp. Ketiga, Broker Alfa Success Corp sudah di-banned oleh situs MQL5, sebuah situs komunitas pengguna MetaTrader terbesar di dunia. 

Desmond juga sempat mencoba melakukan trading di DNA Pro untuk mengetes keasliannya. Namun, berdasarkan temuannya, grafik trading ternyata dimanipulasi. Jika melakukan open buy, harga dibuat turun supaya dapat harga bawah. Sementara jika melakukan open sell, harga dikatrol naik supaya dapat harga atas.

“Melihat fakta tersebut, tradingnya (DNA Pro) adalah rekayasa. Modusnya dengan merekayasa harga, agar terlihat seperti live trading. Dengan cara ini bisa diatur suatu trading ingin profit atau rugi,” jelasnya.

Baca Juga: Marak Kasus Binary Option, Waspadai Janji Keuntungan Berlipat Secara Singkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×