Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Adapun, DNA update merupakan rangkaian update informasi terbaru dari Direktur DNA Pro Daniel Abe yang diunggah melalui akun instagram DNA Pro. Berdasarkan unggahan terbaru pada 8 Februari, dalam video tersebut Abe menjelaskan bahwa saat ini DNA Pro baru saja melengkapi dokumen lanjutan untuk proses verifikasi setelah mengklaim pada 7 Februari melakukan pertemuan dengan instansi pemerintah.
“Dokumen ini akan digunakan untuk pertemuan besok dengan salah satu instansi. Proses ini harus kita lewati. Mohon doanya, saya dan management tidak henti-hentinya berjuang untuk kalian,” ujar Abe dalam unggahan tersebut.
Kontan.co.id coba mengonfirmasi ke Bappebti sebagai salah satu instansi pemerintah yang punya wewenang pada industri futures. Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pertemuan untuk verifikasi dokumen dengan DNA Pro.
Baca Juga: Bappebti Blokir 1.222 Situs Penawaran Investasi Bodong
DNA Pro tidak mempunyai izin dari Bappebti. "(DNA Pro) dipanggil oleh Bappebti dalam rangka pemeriksaan atas pelanggaran atas UU Perdagangan Berjangka Komoditi,” kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Rabu (9/2)
DNA Pro sendiri hadir menawarkan layanan robot trading yang digunakan untuk bertransaksi emas futures. Mereka memberikan pilihan 8 paket yang bisa dipilih oleh para calon nasabah melalui whatsapp. Harga masing-masing paket beragam, dari yang paling murah Rp 8,25 juta sampai yang paling mahal Rp 825 juta.
Perbedaan pada setiap paket hanya terletak pada biaya deposit dan sewa robot. Semakin mahal paket, semakin besar biaya deposit dan semakin mahal harga sewa robotnya. Misalnya, untuk paket termurah, paket warrior senilai Rp 8,25 juta, biaya deposit sebesar Rp 7,5 juta. Sisanya, Rp 750.000 merupakan biaya sewa robot.
DNA Pro mengklaim, profit yang bisa didapat dari robot trading mereka adalah 1% sehari dan 5% dalam seminggu. Lalu profit tersebut nanti dibagi antara pengguna dengan perusahaan. Untuk paket warrior, keuntungan dibagi 50:50. Sementara untuk paket termahal, pengguna mendapatkan 90% keuntungan, dan sisanya perusahaan.
Baca Juga: Robot Trading Berbasis MLM dan Ponzi Mulai Diberantas Pemerintah
Pengamat dan praktisi investasi Desmond Wira sempat membedah soal cara trading DNA Pro. Ia menjelaskan, DNA Pro mempunya win rate yang tinggi untuk gaya scalping diiringi dengan grafik kinerja mulus sekali. Bahkan, tidak pernah ada hari yang secara total rugi, jika ada trading rugi, robot tersebut kesetanan untuk jadi untung.
Desmond juga menemukan beberapa kejanggalan lain, mulai dari robot trading tidak bisa dipakai di broker lain. Padahal, seharusnya robot trading bisa digunakan di berbagai broker. Tak hanya itu, broker yang digunakan DNA Pro, yakni Alfa Success Corp juga mencurigakan.
Pertama, broker ini memiliki alamat di Offshore Island yang tidak meregulasi forex. Broker ini mengklaim terafiliasi dengan Alfa Group dari Rusia, namun pihak Alfa Group Rusia membantah bahwa pihaknya berafiliasi dengan Alfa Success Corp. Ketiga, Broker Alfa Success Corp sudah di-banned oleh situs MQL5, sebuah situs komunitas pengguna MetaTrader terbesar di dunia.
Desmond juga sempat mencoba melakukan trading di DNA Pro untuk mengetes keasliannya. Namun, berdasarkan temuannya, grafik trading ternyata dimanipulasi. Jika melakukan open buy, harga dibuat turun supaya dapat harga bawah. Sementara jika melakukan open sell, harga dikatrol naik supaya dapat harga atas.
“Melihat fakta tersebut, tradingnya (DNA Pro) adalah rekayasa. Modusnya dengan merekayasa harga, agar terlihat seperti live trading. Dengan cara ini bisa diatur suatu trading ingin profit atau rugi,” jelasnya.
Baca Juga: Marak Kasus Binary Option, Waspadai Janji Keuntungan Berlipat Secara Singkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News