CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bareskrim akan periksa Lulung di korupsi printer


Jumat, 29 Mei 2015 / 21:09 WIB
Bareskrim akan periksa Lulung di korupsi printer
ILUSTRASI. Bukan asam sulfat, kandungan yang baik bagi ibu hamil adalah asam folat. Yuk simak makanan yang tinggi asam folat!


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dalam waktu dekat bakal memeriksa Abraham Lunggana alias Haji Lulung dalam perkara korupsi pengadaan printer dan scanner.

"Nanti kalau memang sudah saatnya (Lulung, red) kita panggil, dipanggil," ujar Direktur Tipikor Bareskrim Polri Brigjen Polisi Ahmad Wiyagus di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/5).

Pemeriksaan terhadap politikus PPP tersebut cukup penting. Pengadaan printer dan scanner merupakan proyek Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat yang dibahas Komisi E DPRD DKI Jakarta anggaran 2014.

Diketahui, pada anggaran 2014, Lulung menjabat sebagai koordinator Komisi E DPRD DKI, komisi yang membidangi pendidikan. 

Korupsi printer dan scanner

Penyidik Dittipikor Bareskrim Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi melalui pengadaan printer dan scanner 25 SMAN/SMKN di Jakarta Barat. Perkara sudah masuk tingkat penyidikan.

Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan sementara, penyidik menduga adanya penggelembungan harga printer dan scanner serta proses pengadaan yang tidak sesuai peraturan. 

Dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP), penyidik menyiapkan sangkaan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 orang saksi. Pada Jumat ini, ada empat orang yang telah diperiksa, tiga dari pihak vendor dan satu adalah kepala sekolah. Penyidik belum mau memberikan hasil pemeriksaan terhadap kempat saksi tersebut. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×