kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Bappenas puji kepala daerah yang tak incar APBN


Rabu, 11 Januari 2017 / 15:20 WIB
Bappenas puji kepala daerah yang tak incar APBN


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro menyebut, ada saja pemerintah daerah yang masih berharap alokasi kegiatan dari APBN.

Bambang bilang, selama menjabat di Kementerian Keuangan, dirinya seringkali menemukan pejabat yang menyatakan kekurangan anggaran. Hal ini juga ia temukan di Bappenas.

“Kalau di Bappenas, banyak yang datang berharap ada alokasi kegiatan dari APBN. Itu sah-sah saja secara kepala daerah ingin memperbaiki daerahnya,” ujarnya di sela-sela  Seminar Nasional Pembangunan Inovatif, Pemimpin Kreatif dan Daerah Kompetitif di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (11/1).

Namun demikian, Bambang menyebut, banyak juga kepala daerah yang jarang atau tidak pernah menemuinya. “Kepala daerah yang tidak pernah menemui biasanya kepala daerah yang banyak inovasinya sehingga tidak perlu menemui pemerintah pusat,” tuturnya.

Menurut Bambang, kepala daerah tersebut sudah tahu bahwa solusi dari anggaran maupun kegiatan adalah di inovasi sendiri. “Kan kita sudah lakukan desentralisasi, tetapi yang belum dirasakan adalah desentralisasi ekonomi,” ucapnya.

Pasalnya belum banyak daerah yang punya kebijakan dan strategi ekonominya sendiri, sehingga daerah tersebut masih bergantung dari dana transfer dan kegiatan dari apbn. “Sementara yang sudah tahu, mereka sudah punya caranya sendiri dengan anggaran yang ada,” ujarnya.

Untuk itu, Bambang meminta lebih banyak inovasi lokal yang terjadi. Ia berharap daerah yang belum memiliki inovasi lokal bisa mengikuti langkah daerah lainnya yang sudah punya inovasi. “Bisa copy paste, tetapi lebih baik lagi kalau ada modifikasi karena dalam yang namanya local wisdom, inisiatif lokal, dan karakeristik lokal harus didasari sebagai strategi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×