Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini turun dari 6,2% menjadi 5,8%. Namun, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai kualitas pertumbuhan kuartal ketiga tahun ini lebih baik.
Direktur Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Prasetijono Widjojo menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti dengan peningkatan ekspor dan penurunan angka pengangguran. "Artinya masih ada satu kesempatan yang bagus, walaupun antara lain itu ditopang harga komoditas dunia yang saat ini berpihak pada ekspor," katanya, akhir pekan lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor pada Oktober lalu menembus US$ 14,22 miliar atau meningkat 16,14% dibanding tahun sebelumnya. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari hingga Oktober 2010 mencapai US$ 125,13 miliar atau meningkat 35,45% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Karena itu, Prasetijono optimis pertumbuhan tahun ini akan sesuai dengan target. Dia juga optimis pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 7%.
Tetapi, pengamat ekonomi Tony Prasentiono berbeda pendapat. Dia menyatakan, pertumbuhan ekonomi belum bisa dikatakan berkualitas. Alasannya, pertumbuhan ekonomi belum menyerap banyak tenaga kerja.
Dia menilai, pertumbuhan ekonomi hanya terjadi di sektor-sektor telekomunikasi dan transportasi. "Harusnya kan sektor industri yang menyerap tenaga kerja, tapi pertumbuhannya kan tidak setinggi kedua sektor itu," ucapnya.
Tony memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai kisaran 6%. Dia pesimis pertumbuhan bisa lebih tinggi dari 6%. Apalagi, ia memperkirakan inflasi relatif tinggi dan akan berada di atas 6%. "Sekitar 6,5% lah inflasi tahun ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News