CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Bapanas Akui Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Sebab Penurunan Produksi Beras


Selasa, 05 Maret 2024 / 17:45 WIB
Bapanas Akui Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Sebab Penurunan Produksi Beras
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, alih fungsi lahan pertanian menjadi salah satu sebab penurunan produksi beras.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, alih fungsi lahan pertanian menjadi salah satu sebab penurunan produksi beras. 

Plt. Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Budi Waryanto mengatakan, produksi beras memang memiki tren penurunan dan ini memang bukan hanya disebabkan ancaman perubahan iklim saja. 

"Dari Bapanas sendiri tidak bisa dipungkiri bahwa konversi lahan ini turut menunjang adanya penurunan produksi," jelas Budi dalam diskusi daring bertajuk Bahn Pokok Mahal: Pentingnya Kebrlanjutan Pangan di Tengah Krisis Iklim, Selasa (5/3. 

Pembangunan infrastruktur secara masif dan semakin meningkatnya jumlah penduduk berdampak signifikan terhadap berukurangnya lahan produktif pertanian. 

Bahkan, kata Budi, saat ini Pulau Jawa sudah tidak bisa lagi diandalkan untuk menjadi sumber utama produksi beras karena masifnya alih fungsi lahan. 

"Kita tahu berapa jalan tol dari Merak sampai Surabaya yang menyita sawah subur dan tidak bisa dipungkiri turut menyumbang penurunan produksi," jelas Budi. 

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Beras, Kementan Optimalkan Lahan Rawa Hingga Beri Benih Gratis

Budi mengatakan, pemerintah saat ini telah menyiapkan lahan pengganti untuk peningkatan produksi. 

Beberapa diantaranya seperti memaksimalkan lahan rawa khsusnya di luar pulau Jawa seperti Sumatra. Bahkan diskusi terakhir di Kalimantan Selatan tengah dikembangkan penanaman padi di air dengan media terapung. 

"Itu ternyata produksinya cukup bagus itu salah satu menjadi pikiran pemerintah bagaimana oprimalkan lahan yang ada di luar Jawa," jelas Budi. 

Diketahui produksi beras dalam negeri pada tahun ini terjadi penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. 

Mengacu pada neraca produksi dan konsumsi Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Januari-April 2024 surplus produksi beras hanya mencapai 530.000 ton atau lebih rendah 2,28 juta ton dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×