kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Banyak Anak & Balita Meninggal Karena Covid-19 Omicron, Ini Gejala yang Harus Diawasi


Rabu, 16 Februari 2022 / 07:08 WIB
Banyak Anak & Balita Meninggal Karena Covid-19 Omicron, Ini Gejala yang Harus Diawasi
ILUSTRASI. Banyak Anak & Balita Meninggal Karena Covid-19 Omicron, Ini Gejala yang Harus Diawasi


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pada Selasa 15 Februari 2022 kembali meningkat pesat. Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 juga semakin banyak. Kenali gejala Covid-19 pada balita dan anak-anak yang juga rawan mengalami kritis dan meninggal karena infeksi virus corona.

Data Satgas Penanganan Covid-19, ada tambahan 57.049  kasus baru corona pada 15 Februari 2022. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga 15 Februari 2022 terkonfirmasi sebanyak 4.901.328 sejak Maret 2020.

Jumlah kasus harian Covid-19 pada 15 Februari 2022 ini merupakan rekor tertinggi sepanjang pandemi. Sebelumnya, rekor tertinggi kasus harian Covid-19 di Indonesia adalah sebanyak 56.757 pada 15 Juli 2021.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 pada 15 Februari 2022 bertambah 26.747 orang sehingga menjadi sebanyak 4.349.848 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 pada 15 Februari 2022 di Indonesia bertambah 134 orang menjadi sebanyak 145.455 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 15 Februari 2022 mencapai 406.025 kasus, bertambah 30.168 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan lonjakan kasus Covid-19 karena varian baru virus corona Omicron. Kemenkes juga mencatat sudah ada 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia hingga 13 Februari 2022.

Dari data 1.090 pasien Covid-19 yang meninggal hingga 13 Februari 2022, 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76% usianya lebih dari 45 tahun, 49% masuk golongan lanjut usia, dan 48% memiliki komorbid.

Selain itu, anak-anak dan balita juga turut menjadi korban meninggal akibat Covid-19 Omicron. Sebanyak 37 (3%) anak usia 1-5 tahun meninggal akibat Covid-19 Omicron.

Baca Juga: Kasus Covid-19 15 Februari 2022 Rekor Tertinggi, Ini Urutan Gejala Infeksi Corona

Gejala varian Omicron pada balita

Mengutip pemberitaan Kompas.com yang melansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala Covid-19 Omicron pada anak-anak balita dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Kabar baiknya, gejala Covid-19 Omicron anak balita relatif ringan bagi kebanyakan orang.

Meskipun pada kasus tertentu, gejala Covid-19 Omicron yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid. Adapun gejala varian Omicron yang paling umum adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan

Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain. “Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah (gejala Covid-19) Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ungkap Ganjian.

Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron mungkin juga mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.

Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala Covid-19 Omicron ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita. Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.

Menurut Ramagopal, varian Covid-19 Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. “Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.

Cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita

Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah.

Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, atau menggunakan pengobatan rumahan untuk meringankan gejala croup.

Jika gejala Covid-19 Omicron pada balita atau anak memburuk, carilah bantuan medis segera untuk penanganan lebih lanjut.

Mencegah Covid-19 Omicron pada anak-anak

Mengingat bahwa Covid-19 Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian lain, peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi. Melakukan langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah upaya yang tepat untuk menangkal varian Omicron.

Pastikan anggota keluarga, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Protokol kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar, juga tetap harus diterapkan secara disiplin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.

Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.

''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.

Demikian perkembangan kasus Covid-19 hingga 15 Februari berserta gejala dan cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×