kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Bantah rumor, Ketua Satgas Imunisasi: RI tidak hanya membeli vaksin Sinovac saja


Kamis, 31 Desember 2020 / 05:14 WIB
Bantah rumor, Ketua Satgas Imunisasi: RI tidak hanya membeli vaksin Sinovac saja
ILUSTRASI. Indonesia tidak hanya membeli dari satu jenis vaksin saja dari Tiongkok, melainkan juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar terkait vaksin Covid-19. Hal ini mengingat banyak informasi yang kurang seusai ataupun hoaks mengenai vaksin Covid-19. Untuk meluruskan informasi terkait vaksin Covid-19, masyarakat perlu mendapatkan langsung dari ahlinya dan sumber-sumber terpercaya.

Seperti yang diketahui, rencana program vaksinasi oleh Pemerintah tengah menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna mendapat izin penggunaan. 

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Prof Samsuridjal Djauzi mengatakan, vaksin Covid-19 merupakan vaksin mati, di mana virus yang sudah dilemahkan digunakan untuk membuat vaksin Covid-19. 

"WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%,” paparnya dalam Dialog Produktif bertema “Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (30/12).

Baca Juga: Cemas tertular, ini 17 gejala virus corona yang tak biasa

Mengenai mutasi virus Covid-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Prof. Samsuridjal meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan mutasi tersebut. 

“Setiap virus bermutasi itu hal yang alamiah, sementara ini pakar berpendapat bahwa tes PCR kita tidak terganggu dan vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut. Akan tetapi pemantauan tetap dilakukan WHO,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah menerima vaksin corona, 3 orang meninggal di Swiss dan Israel


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×