kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 1,05%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia Optimistis Inflasi 2024 Tetap Terkendali Dalam Target Sasaran


Rabu, 22 Mei 2024 / 16:01 WIB
Bank Indonesia Optimistis Inflasi 2024 Tetap Terkendali Dalam Target Sasaran
ILUSTRASI. BI mempertahankan target inflasi di kisaran 2,5% plus minus 1%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia meyakini inflasi indeks harga konsumen (IHK) 2024 tetap terkendali dalam target sasaran 2,5% plus minus 1%.

Gubernur Perry Warjiyo menyampaikan, inflasi 2024 yang tetap terjaga tersebut sejalan dengan inflasi inti yang diproyeksi terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran.

Di samping itu, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, inflasi impor yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

“Bank Indonesia meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/5).

Inflasi volatile food juga diperkirakan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Baca Juga: Ini Alasan BI Tahan Bunga Acuan BI Rate di Level 6,25%

Perry menambahkan, BI akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1%.

Untuk diketahui, inflasi pada April 2024 tercatat menurun dari 3,05% year on year (YoY) pada Maret 2024 menjadi sebesar 3,00% yoy.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti dan inflasi administered prices (AP) yang rendah masing-masing sebesar 1,82% yoy dan 1,54% yoy.

Sementara itu, inflasi volatile food menurun dari 10,33% yoy menjadi sebesar 9,63% yoy sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi oleh mulai masuknya masa panen, serta berlanjutnya sinergi pengendalian inflasi oleh Bank Indonesia dan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×