Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Maklum saat ini rupiah anjlok mencapai level Rp 16.000 per dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, setidaknya terdapat tiga cara yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Pertama, melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
“Jumlahnya juga relatif banyak. Jadi kami juga masuk di pasar SBN, sekaligus juga memang menahan pada saat ada tekanan yang tinggi di pasar SBN,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).
Baca Juga: Fokus Stabilkan Rupiah Jadi Alasan BI Belum Pangkas Suku Bunga Acuan
Ia mencatat, hingga minggu kedua Desember 2024, BI sudah membeli SBN sekitar Rp 169,5 triliun. Rinciannya, dibeli dari pasar perdana Rp 62 triliun dengan tenor pendek, sementara di pasar sekunder sudah dibeli sebesar Rp 107 triliun.
“Bank Indonesia dengan pemerintah akan terus berkoordinasi, khususnya bagaimana juga mensinkronkan kebijakan kita yang terkait dengan SRBI, dengan SBN, dan juga pembiayaan penerbitan SBN oleh pemerintah,” jelasnya.
Kedua, menerbitkan SRBI dengan imbal hasil yang menarik. Perry menjelaskan, BI memberikan imbal hasil yang menarik, karena saat Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, terjadi banyak outflow.
Perry mencatat, pada kuartal IV 2024, secara keseluruhan terjadi outflow Rp 2,4 miliar, terbesar adalah saham Rp 1,9 miliar.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,31% ke Rp 16.100 Per Dolar AS pada Rabu (18/12)
“Nah Alhamdulillah Puji Tuhan, itu SUN sudah mulai terjadi inflow. Setelah November outflow, Desember ini terjadi inflow Rp 0,8 miliar. Tapi SRBI masih juga terjadi inflow selama kuartal IV itu outflownya masih Rp1,3 miliar,” jelasnya.
Ketiga, BI melakukan intervensi di spot dan Domestic Non Deliverable Forward, yaitu transaksi derivatif valuta asing terhadap rupiah yang dilakukan di pasar domestik. Transaksi ini merupakan salah satu alternatif transaksi lindung nilai bagi nasabah yang berisiko nilai tukar.
“Jumlahnya juga kami tingkatkan. Kami terus melakukan intervensi, memastikan stabilitas nilai tukar rupiah,” tandasnya.
Selanjutnya: Denpasar Hujan Menjelang Siang, Simak Prakiraan Cuaca Besok di Bali
Menarik Dibaca: Prakiran Cuaca Jakarta Besok (19/12), Ini Daerah yang bakal Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News