kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Bank Dunia Proyeksikan Setoran Pendapatan RI Turun pada 2025, Soroti Gangguan Coretax


Sabtu, 26 April 2025 / 07:00 WIB
Bank Dunia Proyeksikan Setoran Pendapatan RI Turun pada 2025, Soroti Gangguan Coretax
ILUSTRASI. Bank Dunia memperkirakan penurunan signifikan dalam pendapatan negara Indonesia pada tahun 2025. REUTERS/Johannes P. Christo


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Dunia alias World Bank memperkirakan penurunan signifikan dalam pendapatan negara Indonesia pada tahun 2025, dengan rasio penerimaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya mencapai 11,9%, angka terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk The Macro Poverty Outlook (MPO) khusus Indonesia edisi April 2025.

Kendati begitu, rasio penerimaan negara terhadap PDB diprediksi akan mulai meningkat pada tahun 2026 sebesar 12,3%, dan tahun 2027 mencapai 12,4%.

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia juga menyoroti gangguan teknis pada Coretax yang telah menyebabkan kontraksi penerimaan pajak sebesar 0,4% terhadap PDB pada awal tahun.

Baca Juga: Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5% pada 2025-2026, Imbas Perang Dagang

Hal ini turut berkontribusi pada defisit fiskal sebesar 0,1% selama periode tersebut.

"Penerimaan pajak mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada Februari di tengah harga komoditas yang moderat dan gangguan teknis pada Coretax," tulis Bank Dunia dalam laporannya, Jumat (25/4).

Sementara itu, belanja negara diproyeksikan meningkat untuk mengakomodasi program-program prioritas baru, termasuk Program Pangan Bergizi, yang mendorong defisit fiskal hingga 2,7% dari PDB dalam tiga tahun ke depan.

Bank Dunia juga menilai bahwa rasio penerimaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024 hanya 12,7%, terendah di antara negara-negara berpenghasilan menengah.

Baca Juga: Bertemu Bank Dunia, Sri Mulyani Bahas Potensi Pembiayaan dengan BUMN dan Danantara

Tak hanya itu, potensi penerimaan pajak yang hilang (foregone tax revenues) diperkirakan mencapai 6,4% dari PDB, angka yang sangat besar jika dibandingkan dengan kapasitas fiskal negara saat ini. 

Bank Dunia menekankan bahwa menutup kesenjangan ini sangat krusial untuk membiayai ambisi besar Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045 (Indonesia Vision 2045).

"Menutup kesenjangan ini akan memperluas ruang fiskal untuk mendanai Visi Indonesia 2045," katanya.

Selanjutnya: Intel Pangkas Proyeksi Q2, Tarik Rem Belanja Modal dan Siapkan PHK

Menarik Dibaca: Promo Yoshinoya Payday hingga 30 April, Nikmati Eby Fry Spesial Diskon hingga 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×