Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) memprediksi, akibat wabah virus corona ini akan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia antara 2,1% sampai 3,6%.
Apabila diterjemahkan, tingkat penduduk miskin di tahun ini akan bertambah antara 5,6 juta sampai dengan 9,6 juta jiwa.
"Kami memperkirakan perlambatan pertumbuhan ekonomi akan mengarah pada peningkatan kemiskinan antara 2,1% hingga 3,6% atau setara dengan 5,6 juta sampai 9,6 juta, jika dibandingkan dengan keadaan apabila di tahun ini tidak terjadi pandemi," ujar ekonom senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph van Doorn di dalam diskusi daring, Selasa (2/6).
Baca Juga: Bank Dunia restui pendanaan US$ 250 juta program tanggap darurat covid-19 Indonesia
Dengan penambahan tersebut, artinya pemerintah perlu menyediakan perlindungan tambahan yang memadai bagi para penduduk rentan miskin. Menurut Ralph, pemerintah memang telah menyiapkan paket kebijakan fiskal yang besar untuk perlindungan kesehatan, sosial, serta dukungan bagi pelaku industri.
Ia juga menilai, ada banyak insentif bagus yang diberikan oleh pemerintah, tetapi ia khawatir nilai dari berbagai insentif tersebut tidak cukup untuk mengurangi dampak negatif dari pandemi ini.
"Kami khawatir besaran dari dukungan yang dialokasikan untuk setiap rumah tangga mungkin tidak cukup untuk benar-benar mengimbangi dampak ekonomi terhadap mereka. Apalagi, saat ini pemerintah belum memberikan stimulus apa pun untuk melindungi mereka yang berada di sektor formal," kata Ralph.
Baca Juga: Konsumen AS ogah beli produk made in China, konsumen Tiongkok enggan beli made in USA
Bank Dunia juga memprediksi ekonomi Indonesia di tahun ini tidak mengalami pertumbuhan, atau berada di level 0% dari proyeksi sebelum adanya Covid-19 yang diperkirakan bisa mencapai 5%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi 0% ini, diasumsikan oleh adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan secara efektif selama dua bulan, sebagai efek dari meluasnya pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Baca Juga: Bank Dunia tambahi utang US$ 700 juta ke Indonesia untuk tangani virus corona
Selain itu, Bank Dunia memiliki skenario alternatif yang disebut sebagai skenario terburuk.
Di dalam skenario tersebut, apabila kebijakan PSBB dilaksanakan selama empat bulan penuh, maka ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi ke level 3,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News