kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Dunia: Era suku bunga longgar sudah berakhir


Kamis, 12 April 2018 / 14:21 WIB
Bank Dunia: Era suku bunga longgar sudah berakhir
ILUSTRASI. Pemaparan ekonom Bank Dunia


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) melihat era suku bunga yang longgar di negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik sudah usai. Sekarang ini, butuh langkah bagi negara-negara tersebut untuk memperketat kebijakan moneter.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty mengatakan, hal ini perlu dilakukan lantaran risiko global lebih banyak. Sebab, The Fed diperkirakan akan naikkan suku bunganya lebih cepat.

“Untuk mengatasi risiko terhadap stabilitas ekonomi makro, negara-negara kawasan perlu mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter dan melanjutkan penguatan peraturan makroprudensial,” kata Sudhir saat memaparkan laporan WB East Asia and Pacific Economic Update di Kantor Bank Dunia, Jakarta Kamis (12/4).

Menurut dia, ini sangat penting khususnya bagi negara-negara dengan tingkat utang yang tinggi atau pertumbuhan kredit yang cepat bisa memperburuk kerentanan sektor keuangan mereka saat suku bunga di negara maju dinaikkan.

“Waktunya sudah tiba bagi bank sentral di negara berkembang di kawasan untuk menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter yang longgar negara berkembang di kawasan sudah seharusnya berakhir,” ucap Sudhir.

Sudhir melihat, suku bunga Indonesia memang cenderung rendah. Namun, Bank Indonesia diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya.

“Masih ada negara lain yang sudah suku bunganya rendah, tingkat utangnya tinggi,” ucap Sudhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×