kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Dunia proyeksi ekonomi RI 5,3% tahun ini, berikut tantangannya


Selasa, 27 Maret 2018 / 19:42 WIB
Bank Dunia proyeksi ekonomi RI 5,3% tahun ini, berikut tantangannya
ILUSTRASI. Presentasi Bank Dunia


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Bank (bank dunia) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3% pada akhir 2018. Namun, tantangannya Indonesia harus bisa mengakselerasi pertumbuhan tersebut.

Lead Economist World Bank Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan, Indonesia perlu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan fundamental yang kuat.

Pemerintah harus membuat kebijakan yang memiliki terobosan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Meski pemerintah telah membuat 16 paket kebijakan, namun kebijakan tersebut belum terlalu berimbas ke pertumbuhan.

Selain itu, diperlukannya investasi dalam taraf hidup masyarakat, di mana hal ini dapat membangun ekonomi dan berdampak pada pertumbuhan yang inklulsif.

“Yang dimaksudkan adalah investasi pada kesehatan, pendidikan dan di mana itu merupakan komponen yang bisa mempengaruhi pertumbuhan,” ujarnya, Selasa (27/3).

Menurutnya, Indonesia masih memiliki gab yang cukup signifikan dan hal tersebut harus di tutup. Dia menyebutkan, seperti pada sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, di mana sebesar 55% dari anak Indonesia bisa membaca namun, tidak memahami pada apa yang mereka baca.

Selain itu, gaji di Indonesia lebih rendah dari India, China, dan Vietnam. Namun biaya yang dikeluarkan oleh para pekerja lebih besar di bandingkan gaji tersebut.

“Hal ini merupakan gab dari human capital dan hal tersebut cukup berisiko,“ tambahnya.

Untuk memuluskan itu semua, Indonesia harus meningkatkan pendapatan yang lebih banyak lagi, dan mengelola pengeluaran dengan baik. Pemerintah perlu menggenjot tax revenue.

“Kita juga harus melihat pertumbuhan investasi yang lebih baik, di mana pemerintah harus bisa memfasilitasi pembayaran pajak, dan mempermudah orang untuk bisa membayar pajak sehingga pemerintah dapat menghimpun pendapatan lebih banyak dari itu,” tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×