kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Banjir di Manado menelan 16 korban jiwa


Jumat, 17 Januari 2014 / 08:54 WIB
Banjir di Manado menelan 16 korban jiwa
ILUSTRASI. Asing Banyak Memborong Saham Big Cap Sejak Awal Tahun, Cermati Rekomendasi Analis


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Dalam Sidang Kabinet yang digelar pada Kamis (16/1) kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberikan bantuan penanganan korban banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara (Sulut).

Saat itu, Kepala BNPB, Syamsul Maarif juga melaporkan kepada Presiden kondisi bencana dan upaya yang telah dilakukan di lokasi. Selain itu, Gubernur Sulut juga telah menyampaikan langkah-langkah penanganan bencana yang sudah dilakukan pemprov.

Selain itu, Gubernur Sulawesi Utara telah menetapkan pernyataan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari ke depan, mulai 15 sampai dengan 28 Januari 2014. Adanya status tanggap darurat, maka daerah bisa mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang ada di Provinsi Sulut, baik logistic, peralatan, sumberdaya manusia, komando, penyelamatan dan sebagainya.

Dalam siaran pers BNPN hari ini, dampak banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara itu telah merenggut 16 korban jiwa. Korban tersebar di Kota Manado sebanyak 6 orang, di Kota Tomohon 5 orang, Kota Minahasa 4 orang, dan Kab Minahasa Utara 1 orang.

“Selain itu, ada 2 orang dinyatakan masih hilang dan dalam status pencarian,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB hari ini, (17/1). Selain itu, Sutopo bilang, jumlah pengungsi saat ini mencapai 4.000 jiwa.

Sedangkan rumah rusak diperkirakan mencapai 1.000 unit. Dan sekitar 1.000 orang diperkirakan masih berada di wilayah terisolir, serta satu orang dikabarkan dalam keadaan luka berat. Sedangkan kerusakan fisik yang ditemukan dilapangan adalah, jembatan Kuwil putus, serta akses jalan Manado ke Tomohon terputus akibat longsor.

“Namun, sebagian besar banjir telah surut dan sebagian warga telah kembali ke rumah membersihkan rumahnya,” kata Sutopop. Dalam bencana ini, BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai senilai Rp 3,13 miliar serta bantuan logistik peralatan yang akan diterbangkan dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusumah menuju Sulut.

“BPBD bersama instansi terkait telah mendirikan posko, dapur umum, dan mendistribusikan bantuan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam manajemen penanganan darurat,” tambah Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×