kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Duh! Belasan tewas, puluhan orang masih hilang


Kamis, 16 Januari 2014 / 06:30 WIB
Duh! Belasan tewas, puluhan orang masih hilang
ILUSTRASI. Musim kemarau, sembilan daerah tidak mengalami hujan lebih dari dua bulan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Belum genap setahun sejak banjir bandang menerjang pada 17 Februari 2013, Kota Manado dan wilayah lain Sulawesi Utara (Sulut) kembali dilanda bencana yang sama dengan dampak kerusakan lebih dahsyat.

Sedikitnya 13 orang tewas, puluhan orang hilang, dan sekitar 40.000 warga mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor, Rabu (15/1/2014).

Total jumlah korban tewas sebanyak 13 orang itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut Noldy Liow kepada Tribun Manado sekitar pukul 23.20 Wita. Menurut Liow, korban tewas di Kota Manado lima orang, lima orang di Tomohon, dan tiga orang di Minahasa dan Minahasa Utara.

"Bukan 15 orang, saya laporkan kepada Bapak Gubernur 13 orang," ujarnya.

Dalam keterangannya kepada salah satu stasiun televisi tadi malam, Gubernur Sulut Dr Sinyo H Sarundajang menyebut korban tewas sebanyak 15 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah lantaran puluhan orang masih dinyatakan hilang atau belum diketahui keberadaannya pascabanjir dan longsor.

Banjir bandang terparah melanda Kota Manado. Akses jalan di dalam ibu kota Provinsi Sulut itu lumpuh total sepanjang hari Rabu kemarin. Sementara tanah longsor di wilayah Kota Tomohon dan Minahasa Utara merenggut korban jiwa.

Laporan sementara sedikitnya empat jembatan putus di beberapa lokasi. Akses jalan darat Manado-Tomohon putus sejak kemarin pagi. Kota Tomohon sampai tadi malam praktis terisolasi lantaran jalan alternatif lewat Taratara ke Tanahwangko pun putus akibat longsoran di Ranotangko

Sampai pukul 21.00 Wita, Rabu (15/1/2014), Kepala BPBD Kota Manado Max Tatahede menyebut, masih banyak warga terjebak di tengah pusaran banjir dengan ketinggian dua meter lebih. Untuk sementara, kata Max, sekitar 40.000 warga Kota Manado terkena dampak bencana banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kota Manado. Wilayah paling parah diterjang banjir bandang ialah Singkil, Paal 2, dan Tikala.

"Wanea, Sario, Tuminting, dan Bunaken hanya sebagian. Tuminting dua kelurahan, sedangkan Bunaken satu kelurahan yang terkena banjir," katanya.

Korban tewas lainnya bernama Yu Mingkid (50), warga Desa Sawangan Jaga 3, Kabupaten Minahasa Utara. Yu tewas akibat tertimpa tanah longsor dan pohon dari bukit di belakang rumahnya. Yu yang waktu itu tengah berada di bagian tengah rumah tertimbun material tanah. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 Wita.

Herce, yang berada di samping rumah, hanya bisa berteriak. Setelah itu menangis sejadi-jadinya ketika jasad Yu berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian. (Ervan Handoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×