kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.057   73,61   1,05%
  • KOMPAS100 1.055   14,53   1,40%
  • LQ45 829   11,90   1,46%
  • ISSI 214   1,19   0,56%
  • IDX30 423   6,79   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,68   1,53%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Banjir dan longsor mulai mengepung


Senin, 19 November 2012 / 09:11 WIB
Banjir dan longsor mulai mengepung
ILUSTRASI. Dua kapal destroyer milik China saat melakukan latihan militer.


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Meskipun hujan belum mencapai puncaknya, tetapi banjir dan longsor sudah terjadi di beberapa wilayah.

"Sejak Sabtu (17/11) hingga hari ini banjir terjadi di Bengkulu, Sumatera Selatan, Pandeglang, Sukabumi,  Jakarta, dan Bandung," kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Senin (19/11).

Longsor terjadi di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kec Soreang Kab. Bandung Jabar pada Minggu (18/11) pukul 20.00 WIB. Longsor akibat hujan deras sebelumnya.

Penggalian pasir di atas bukit juga menyumbang terjadinya longsor. Akibatnya 4 bangunan tertimpa reruntuhan tanah. Bangunan tersebut biasanya digunakan untuk tambal ban, tukang las dan pedagang batu.

Longsor juga menimbun jalan provinsi sepanjang 100 meter. Jalur Soreang-Ciwidey-Bandung macet total. Dilaporkan, saat ini masih ada 2 orang tertimbun longsor yaitu Rostini (30 th) dan Tresna Asih Siti (9 th).

Evakuasi korban masih berlangsung hingga pagi ini.  Satu orang selamat yaitu Muhamad Rosianwar (12 th). "BPBD Jabar sudah di lokasi sejak kemarin malam. Saat ini evakuasi masih dilakukan," kata Sutopo.

2 excavator dan 6 dump truck sudah dikerahkan sejak dini hari. Tapi material longsor yang dibersihkan baru sekitar 15 meter dari 100 meter.

Longsor juga terjadi di Desa Kelapa Nunggal, Kec. Kelapa Nunggal, Kab. Sukabumi pada Minggu sore (18/11). Satu rumah rusak berat tertimpa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.

Di Kp. Kumbang Kampil, Kec. Sukaresmi, Kab. Pandeglang Banten, banjir terjadi pada Sabtu (17/11) pukul 16:00 WIB. Ketinggian banjir mencapai 1,5 meter. 200 rumah terendam, 1 rumah hanyut milik Ayi Kamis Ganda (75 tahun). 400 hektare sawah terendam banjir untungnya tidak ada korban jiwa.

BPBD Pandeglang mengklaim telah melakukan penanganan darurat dan memberikan bantuan kepada korban.

Banjir juga terjadi di Kota Bengkulu pada Sabtu (17/11) pukul 20 WIB yang menggenangi 11 kelurahan yaitu Kel. Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Semarang ,Penurunan, Nusa Indah, Kebun Tebeng, Sawah Lebar, Surabaya, Berkas dan Benting. Ratusan rumah terendam banjir hingga 1,5 meter.

Banjir tersebut disinyalir akibat hujan deras dan buruknya drainase. BPBD Kota Bengkulu sudah menyiapkan bantuan permakanan, obat-obatan dan dapur umum.

Jakarta waspada

Hujan deras yang terjadi pada Minggu (18/11) juga menyebabkan banjir di sebagian Jakarta dan Sukabumi Jabar. Di Jakarta puluhan rumah lima RT di Rawajati Pancoran Jaksel dan Cawang Jaktim terendam akibat luapan Sungai Ciliwung.

Beberapa ruas jalan di Jakarta seperti Cempaka Putih, Petamburan, Tomang, dan lainnya juga terendam banjir. Buruknya drainase perkotaan menyebabkan air meluap di beberapa lokasi. Sedangkan di Sukabumi, banjir terjadi di Kel. Sukarya, Kec. Wurudoyong. Puluhan rumah terendam banjir dan satu rumah terseret banjir.

Januari puncak hujan

Wilayah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara serta sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi akan mencapai puncak hujan pada Januari 2013. Meskipun musim hujan diprediksikan normal oleh BMKG, namun ancaman banjir akan tetap tinggi saat Januari hingga Maret 2013.

Sutopo menjelaskan pemanasan global telah berpengaruh terhadap meningkatnya intensitas hujan. Melimpahnya uap air dari laut akibat temperatur air laut yang makin hangat, maka pasokan uap air bertambah sehingga curah hujan turun dengan intensitas tinggi.

"Banjir, banjir bandang, longsor dan puting beliung harus diwaspadai hingga akhir musim penghujan nanti. BNPB telah memetakan seluruh wilayah rawan banjir dan longsor," jelasnya.

Peta telah diberikan kepada seluruh BPBD se Indonesia. Masyarakat dapat mengakses peta secara gratis di website BNPB yaitu Geospasial di www.bnpb.go.id dan tersedia tips-tips antisipasi banjir dan longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta tetap waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×