kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akan ada rusunawa di atas Kali Ciliwung


Kamis, 15 November 2012 / 10:52 WIB
Akan ada rusunawa di atas Kali Ciliwung
ILUSTRASI. Sepeda lipat Police Texas L


Reporter: Arif Wicaksono |

JAKARTA. Pemerintah akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di atas sungai Ciliwung. Proyek yang diprediksi dapat menjadi rumah tinggal bagi 34.000 warga bantaran sungai Ciliwung ini akan memulai penanaman batu pertama (groundbreaking) pada Januari 2013.

Dalam menjalankannya, Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).  

"Pembangunan rusunawa bertujuan untuk memperlancar penyerapan air hujan di bantaran sungai Ciliwung agar tidak terjadi banjir," ujar Menteri Kementerian PU Djoko Kirmanto kepada Kontan, Rabu (14/11).

Kementerian PU bertugas memberikan izin pengerjaan proyek rusunawa  dan penataan sungai. Sedang Kemenpera bertugas membangun rusunawa dan Pemprov DKI sebagai operator pengelola rusunawa.

Menurut Djoko, Kementerian PU sendiri secara prinsip telah memberikan izin pembangunan rusunawa. Namun dengan catatan tidak mengurangi kapasitas penampungan air dan mempersulit operasi pemeliharaan seperti mengambil lumpur dan sampah.

Rusunawa itu akan terdiri dari 24 lantai. "Lokasi pertama nantinya di atas sungai Ciliwung dekat Manggarai," ujarnya.

Selanjutnya, pembangunan Rusunawa akan berada di 8 titik sungai Ciliwung. "Satu titik rata-rata akan memiliki tiga tower dan totalnya akan mencapai 22 tower," imbuh Menteri Kemenpera Djan Faridz.

Ia bilang, setiap tower nantinya akan terdiri dari 900 unit. Seluruh tower nantinya ditargetkan mampu menampung 34.000 warga di bantaran sungai Ciliwung.

Fasilitas rusunawa

Djan melanjutkan, Rusunawa tersebut nantinya berada 15 meter di atas sungai sehingga tidak akan mengganggu aktivitas perawatan sungai. Ia juga menegaskan, rusunawa tersebut juga akan memenuhi persyaratan teknis kebersihan sehingga tidak kumuh.

Sebagai gambaran, setiap rusunawa memiliki dua lantai terbuka hijau. Satu lantai untuk sekolah SD-SMA, satu lantai terdiri dari Puskesmas dan lapangan umum. Kemudian juga akan disediakan tempat beribadah serta lapangan futsal. 

Djan menjanjikan rusunawa akan dilengkapi dengan setiap fasilitas kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, rusunawa juga terletak tidak jauh dari rumah warga yang sebelumnya di bantaran sungai, sehingga tidak mengganggu perjalanan ke tempat bekerja.

Terkait nilai proyek ini, Djan mengatakan pembahasan antar instansi masih berjalan. Yang jelas, pendanaan proyek rusunawa akan ditanggung bersama antara APBN dan APBD DKI Jakarta.

Ia memperkirakan, nilai pembangunan rusunawa di atas sungai lebih mahal sekitar 25%-50% dibanding dibangun di atas tanah. "Seluruh unit akan disewa ke warga dan dana iuran akan masuk ke Pemprov DKI yang akan digunakan sebagai biaya perawatan Rusunawa," ujarnya.

Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta, I Putu Ngurah Indiana, mengatakan, Pemprov DKI akan menjadi operator pengelola Rusunawa dan pelaksana tender proyek pembangunan. "Nantinya pembangunan Rusunawa akan dilakukan oleh pemenang tender," ujarnya.

Menurut Putu, tarif sewa rusunawa itu masih belum ditentukan. Pemerintah juga menjanjikan akan memberikan subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×