kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bangun 29 Jembatan di Ruas Merauke-Sorong, PUPR Alokasikan Rp 236,55 Miliar di 2022


Minggu, 05 Juni 2022 / 12:50 WIB
Bangun 29 Jembatan di Ruas Merauke-Sorong, PUPR Alokasikan Rp 236,55 Miliar di 2022


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

Lalu, paket pembangunan Jembatan Log Cs sepanjang 82,4 meter senilai Rp 38,6 miliar yang terdiri dari 4 pekerjaan. Yakni pembangunan Jembatan Log 70 sepanjang 15,6 meter, Jembatan Log 75 sepanjang 20,6 meter, Jembatan Log 76 sepanjang 25,6 meter, dan Jembatan Log 77 sepanjang 20,6 meter.

"Pembangunan jembatan telah dimulai sejak 14 Februari 2022 sesuai kontrak dengan progres 30,87% dan ditargetkan selesai akhir 2022," terang Gunadi.

Terakhir, paket pekerjaan Jembatan Mawin I Cs sepanjang 95 meter yang terdiri dari pembangunan Jembatan Mawin I sepanjang 50 meter, Jembatan Mawin XXVII B sepanjang 20 meter, dan Jembatan Log 23 sepanjang 25 meter.

"Pembangunan jembatan mulai dikerjakan pada Januari dengan progres konstruksi 20,77% dan ditargetkan selesai akhir 2022," ujar Gunadi.

Baca Juga: Belanja Produk Lokal Kementerian PUPR Tembus Rp 80,48 Triliun

Gunadi mengatakan, selain jembatan, Kementerian PUPR juga terus melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Merauke – Sorong yang berada di Kabupaten Teluk Wondama.

Seperti pembangunan Jalan Kampung Muri – Kwatisore sepanjang 8,5 km, Jalan Simpang Goro – Kampung Muri sepanjang 20,28 km, Jalan Mameh – Windesi sepanjang 9,3 km, dan Jalan Simpang Tiga Mameh – Windesi sepanjang 11 km.

Gunadi mengungkapkan, tantangan dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Papua di antaranya kondisi cuaca dan alamnya yang masih berupa hutan dengan kondisi geografi cukup berat hampir pada semua segmen.

"Kendati demikian, terbukanya konektivitas di Pulau Papua terutama di daerah pegunungan akan membuka keterisoliran wilayah, menurunkan harga barang-barang, dan mengurangi kesenjangan wilayah,” pungkas Gunadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×