kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Banggar minta pemerintah kejar pertumbuhan ekonomi 4% di 2021


Selasa, 06 Juli 2021 / 15:51 WIB
Banggar minta pemerintah kejar pertumbuhan ekonomi 4% di 2021
ILUSTRASI. Banggar minta pemerintah kejar pertumbuhan ekonomi 4% di 2021


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4% year on year (yoy). Caraya dengan terus mengupayakan berbagai langkah dan terobosan untuk mengatasi lonjakan kasus covid-19 yang berpotensi dapat mengganggu akselerasi pemulihan ekonomi nasional tahun ini.

Wakil Ketua Banggar DPR RI, Muhidin Mohamad Said, mengatakan, bila 4% tidak tercapai, maka target pemerintah untuk mendorong ekonomi 2022 tumbuh 5% yoy akan semakin mustahil.

Makanya di sisa enam bulan tahun ini, Banggar menekankan agar pemerintah merancang kebijakan fiskal yang efektif, fleksibel dan responsif namun tetap dalam kerangka prudent dan akuntable dalam mengatasi lonjakan kasus covid-19.

“Semoga saja lonjakan kasus Covid-19, tidak mengganggu agenda program pemulihan ekonomi dijalankan oleh pemerintah sehingga momentum pemulihan ekonomi nasional pada tahun ini. Kita harapkan PDB bisa tumbuh 4% sebab pemerintah sangat sulit mengejar target pertumbuhan PDB tahun depan minimal 5% bila pertumbuhan PDB kita pada tahun ini di bawah 3%,“ kata Muhidin dalam Rapat Paripurna, Selasa (6/7). 

Baca Juga: OJK proyeksi kredit perbankan hanya akan tumbuh 6% tahun ini

Meski begitu, ia tak menampik bahwa tren pemulihan ekonomi mulai berlangsung sejak kuartal I yang ditunjukkan oleh berbagai indikator dini. Namun berbagai perbaikan indikator tersebut tidak boleh membuat pemerintah menjadi lengah sebab lonjakan kasus Covid-19 masih menjadi ancaman bagi perekonomian dalam negeri hingga akhir tahun. 

Disamping itu, Muhidin mengapresiasi langkah pemerintah yang terus mempercepat program vaksinasi untuk mencapai tingkat kekebalan kelompok atau herd imunity untuk menghentikan penyebaran pandemi covid-19. 

“Kita tidak boleh lengah ancaman lonjakan kasus covid masih membayangi kita mulai pekan lalu. Kasus Covid-19, harian yang menunjukkan angka rekor baru di atas 20.000 per hari tingkat keterisian kamar rawat inap di Rumah Sakit juga mulai menunjukkan overload. Tapi kami berikan apresiasi yang mendalam atas kerja pemerintah yang mampu mengejar target vaksinasi covid-19 secara harian mampu menjangkau 1,3 juta penduduk, sehingga langkah ini kita harapkan menekan tingkat vitalitas bagi pasien covid 19," kata dia.

Baca Juga: Ekonom: Aktivitas manufaktur masih akan menggeliat hingga akhir tahun

Kata Muhidin, pemerintah memiliki tugas  secara pararel untuk menurunkan komposisi belanja negara. Namun tetap tepat sasaran di tahun depan dan meningkatkan pendapatan negara dengan tetap dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional. 

“Pendapatan negara tahun 2022 kita rencanakan tumbuh lebih baik meskipun penerimaan perpajakan pada tahun 2022 masih melanjutkan stimulus fiskal, kebijakan ini untuk menopang program pemulihan ekonomi nasional selama 3 tahun anggaran. Akan tetapi seiring dengan target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 maka pendapatan negara kita pendapatan negara kita harapkan tumbuh secara parallel,” ucap Muhidin. 

Selanjutnya: BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021, ini kisarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×