kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.546   -18,00   -0,11%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Banggar DPR Soroti Lemahnya Pemungutan Pajak Transaksi Digital di Indonesia


Rabu, 12 Februari 2025 / 16:17 WIB
Banggar DPR Soroti Lemahnya Pemungutan Pajak Transaksi Digital di Indonesia
ILUSTRASI. Pajak Digital


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menilai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) masih belum efektif dalam memungut pajak dari transaksi digital di Indonesia, meskipun sektor ini memiliki potensi penerimaan yang sangat besar.

Baca Juga: Panduan Cara Mengisi SPT 1770S untuk Wajib Pajak Berpenghasilan di Atas Rp 60 Juta

Anggota Banggar dari Fraksi Partai Demokrat Marwan Cik Asan mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Temasek dan Google, transaksi digital di Indonesia – mencakup e-commerce, kripto, dan peer-to-peer (P2P) lending – telah mencapai sekitar Rp 2.200 triliun per tahun.

Jika pajaknya dapat dioptimalkan, negara berpotensi memperoleh pendapatan hingga Rp 250 triliun per tahun.

"Ini bukan angka yang kecil. Tetapi sampai dengan hari ini kita belum pernah bisa efektif untuk menarik pajak ini," ujar Marwan dalam Rapat Banggar DPR, Rabu (12/2).

Baca Juga: Komisi XI DPR RI & Ditjen Pajak Sepakat Coretax Tetap Jalan Diiringi Sistem Lama

Sebagai perbandingan, DJP Kementerian Keuangan mencatat bahwa sejak 2020 hingga 2024, penerimaan pajak dari sektor ekonomi digital baru mencapai Rp 32,32 triliun.

Angka tersebut terdiri dari: PPN Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE): Rp 25,35 triliun, Pajak kripto: Rp 1,09 triliun, dan Pajak fintech (P2P lending): Rp 3,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×