Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4%.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2015 hingga 2023 hanya berhasil melampaui target APBN satu kali, yaitu pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 5,31% dari target 5,2%.
Menurutnya hal itu disebabkan karena Indonesia menghadapi berbagai persoalan struktural. Di antaranya ekonomi biaya tinggi karena perizinan dan korupsi, ketidakpastian hukum, kualitas SDM yang belum terampil, belum terjalin secara baik konektivitas antar wilayah dan menurunnya demokrasi.
Baca Juga: BI Diperkirakan akan Pangkas Suku Bunga Acuan 50 bps Menjadi 5,75% di Akhir 2024
"Berbagai persoalan ini sudah sejak lama kita bicarakan, namun seolah belum cukup energi untuk keluar sepenuhnya dari persoalan ini," ungkapnya dalam Rapat Kerja Pemerintah, Selasa (27/8).
Said menjelaskan hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada konsumsi domestik. Padahal konsumsi domestik saat ini sedang terancam menurun seiring dengan penurunan kelas menengah Indonesia sebanyak 8 juta jiwa dalam enam tahun terakhir.
"Pimpinan Banggar mendorong pemerintah untuk lebih progresif menyelesaikan masalah struktural yang menghambat pertumbuhan ekonomi, mengacu pada dokumen Visi Indonesia 2045, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% yang dianggap sebagai target moderat, kalaulah kita belum melangkah hingga 6%," ujarnya.
Ada sejumlah strategi yang menurut Said dapat dijalankan untuk mencapai target tersebut. Di antaranya konsumsi domestik harus dijaga dengan inflasi rendah, peningkatan investasi untuk membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekspor.
Baca Juga: Ekonom Wanti-Wanti Risiko Bila BI Turunkan Suku Bunga di Agustus 2024
Kontribusi investasi perlu mencapai 1,5% dan ekspor 0,5% terhadap pertumbuhan ekonomi setiap tahun.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,2% dalam Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Target tersebut masih sama seperti dalam target APBN 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News