kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali Kompendium Diresmikan, Strategi untuk Keadilan Berinvestasi


Senin, 14 November 2022 / 18:50 WIB
Bali Kompendium Diresmikan, Strategi untuk Keadilan Berinvestasi
ILUSTRASI. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat peresmian Bali Kompedium.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meresmikan Bali Kompendium di Bali pada Senin (14/11).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Bali Kompendium merupakan strategi untuk keadilan berinvestasi bagi masing-masing negara.

Menurutnya, selama ini ada ada beberapa negara tertentu yang merasa lebih berhak mengatur kebijakan investasi negara lainya. Hal ini tidak relevan dengan perkembangan global saat ini.

"Tidak bisa Indonesia disamakan dengan Amerika atau dengan negara Eropa lainya. Kita punya budaya yang berbeda dengan mereka. Masa mereka harus memaksa pola investasi yang sama dengan mereka," kata Bahlil di Bali, Senin (14/11).

Baca Juga: Investasi Industri Bernilai Tambah Akan Makin Membesar Tahun Depan

Bali Kompendium merupakan hasil dari masukan semua anggota G20. Selanjutnya usulan tersebut disusun bersama antara Kementerian Investasi dengan United Nations Conferens on Trade and Development (UNTAD). Nantinya, Bali Kompendium akan digunakan sebagai dasar investasi bagi negara G20.

"Ini adalah yang pertama kali terjadi sejak Indonesia merdeka," jelas Bahlil.

Sekretaris Jenderal UNCTAD Rebeca Grynspan menyampaikan, Kompendium Bali ini memuat berbagai pengalaman yang relevan terkait promosi investasi berkelanjutan dari seluruh negara G20 dan negara mitra lainnya.

Bali Kompendium nantinya akan menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan dari berbagai negara anggota G20 untuk menyusun strategi promosi investasi serta cara mempromosikan jenis investasi yang tepat untuk pembangunan berkelanjutan.

"Kompendium ini hadir di waktu yang tepat saat dunia berada dalam krisis, ketimpangan yang parah, dan ketidakstabilan yang kronis. Kompendium ini menawarkan solusi cerdas untuk tantangan investasi yang kita hadapi" kata Rebeca.

Baca Juga: Bertemu Bilateral dengan PM Jepang, Jokowi Minta Jepang Lanjutkan Proyek MRT Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×