Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan di tahun 2025 bakal ada tambahan anggaran program makan bergizi gratis. Saat ini pihaknya diminta untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi melancarkan program besutan Prabowo Subianto tersebut.
“Di tahun 2025 ini anggaran yang sudah ditetapkan Rp 71 triliun dan kemarin setelah rapat sidang paripurna saya disuruh siap-siap kemungkinan budget itu akan bertambah pada bulan Agustus,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2025, Sentul, Jawa Barat, Kamis (7/11).
Saat ditanya lebih lanjut, Dadan menjelaskan, pihaknya belum mengetahui berapa besaran anggaran yang bakal digelontorkan untuk menyokong program tersebut.
“(Berapa anggaran tambahan?) Belum tahu, saya cuma diminta siap-siap kalau ternyata nanti presiden memberikan tambahan anggaran di Agustus, kami harus siapkan,” jelasnya.
Baca Juga: Soal Program Makan Bergizi Baik, Satuan Pelayanan Akan Kelola Rp 11 Miliar Tiap Tahun
Dadan hanya bilang, adanya tambahan tersebut karena presiden ingin program tersebut lebih cepat mencapai sasaran yang lebih besar. Dia bilang, jika anggaran tersebut terealisasi maka pihaknya bakal segera menyiapkan infrastruktur pendukung termasuk sumber daya manusia (SDM) nya.
Sementara itu, Dadan mengungkapkan, program makan bergizi gratis mulai efektif dijalankan mulai 2 Januari 2025. Di mana, kurang lebih ada 936 titik layanan yang akan aktif di awal program tersebut.
“Itu kurang lebih sekitar 936 titik, target penerima sekitar 3 juta di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Baca Juga: Lebih Besar dari APBD, NTT Dapat Jatah Rp 8 Triliun Buat Makan Bergizi Gratis
Sebelumnya, Dadan bilang, makanan bergizi gratis ini akan disalurkan melalui satuan pelayanan di setiap daerah. Adapun tiap-tiap satuan pelayanan tersebut akan mengelola anggaran yang cukup fantastis setiap tahunnya.
“Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar - Rp 11 miliar per tahun,” kata Dadan.
Menurutnya, 85% dari uang yang dikelola oleh satuan pelayanan tersebut digelontorkan untuk membeli bahan baku makanan bergizi yang berasal dari pertanian di Tanah Air.
Di samping itu, kata dia, satuan pelayanan yang berada di daerah-daerah akan melayani 3.000 anak mulai dari Paud hingga anak di bangku SMA. Bukan hanya akan sekolah saja, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita juga tak luput dari pemberian pelayanan.
“Ini adalah investasi besar-besaran pemerintah Prabowo-Gibran terhadap sumber daya manusia Indonesia jangka panjang untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News