Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan tantangannya ketika pertama kali menjabat pada tahun 2019.
Pada waktu itu, ia mewarisi warisan investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun dari kepala BKPM sebelumnya, Thomas T. Lembong, yang menjabat pada periode 2016-2019.
"Saat saya masuk BKPM pada Oktober 2019, saya dihadapkan dengan investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun yang diwariskan oleh pemimpin sebelumnya," tutur Bahlil dalam konferensi pers pada Rabu (23/1).
Baca Juga: Sepanjang 2023, Bahlil Sebut Investasi di Bidang Hirilisasi Capai Rp 375,4 Triliun
Meskipun demikian, Bahlil berhasil menyelesaikan sebagian besar investasi mangkrak tersebut dalam waktu tiga tahun. Dari total investasi mangkrak Rp 708 triliun, pihaknya telah berhasil menyelesaikan investasi senilai Rp 558,7 triliun atau sekitar 78,9%.
Bahlil menjelaskan bahwa sisa investasi mangkrak sebesar Rp 149,3 triliun tidak dapat diselesaikan karena adanya kendala yang muncul akibat pandemi Covid-19.
Beberapa perusahaan terpaksa mengundurkan diri dari proyek investasi mereka karena mengalami masalah internal yang dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan faktor lainnya.
Baca Juga: Bahlil Janji Perketat Izin Usaha Hirilisasi, Buntut Kebakaran Tungku Smelter
"Bukan karena kami tidak mampu melaksanakannya, tetapi perusahaan-perusahaan tersebut mengalami masalah internal akibat Covid dan faktor lainnya," jelasnya.
Bahlil memberikan contoh konkrit, seperti penyelesaian proyek investasi Lotte Chemical di Cilegon senilai Rp 59,4 triliun yang sebelumnya mangkrak selama 4-5 tahun.
Selain itu, dia juga sukses menuntaskan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar se-ASEAN yang terbengkalai selama 5 tahun, serta menyelesaikan pembangunan pabrik semen di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Lampaui Target, BKPM Catat Realisasi Investasi Tahun 2023 Mencapai Rp 1.418,9 Triliun
"Ini adalah contoh dari tiga proyek yang diwarisi oleh saya dari kepemimpinan sebelumnya. Namun, kita tidak boleh marah, karena sistem di republik ini berjalan terus dan dilakukan perbaikan," paparnya.
Dengan berhasilnya menyelesaikan sebagian besar investasi mangkrak dalam kurun waktu yang relatif singkat, Bahlil Lahadalia menunjukkan komitmen dan kinerja positifnya dalam mengatasi tantangan di sektor investasi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News