kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Profil Tom Lembong yang disinggung Gibran Saat Debat Cawapres, Pernah Jadi Jokowi Men


Senin, 22 Januari 2024 / 06:05 WIB
Profil Tom Lembong yang disinggung Gibran Saat Debat Cawapres, Pernah Jadi Jokowi Men
ILUSTRASI. Profil Tom Lembong yang disinggung Gibran Saat Debat Cawapres


Reporter: Adi Wikanto, Leni Wandira | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak profil Tom Lembong, tokoh yang disebut Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres Minggu 21 Januari 2024. Tom Lembong yang kini berseberangan dengan tim Gibran ternyata pernah dekat dengan Presiden Jokowi, ayah Gibran.

Tom Lembong adalah politisi dengan nama lengkap Thomas Trikasih Lembong. Nama Tom Lembong turut mengemuka saat sesi debat calon wakil presiden di JCC, Senayan, Minggu (21/1). Ada Apa?

Mulanya, Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar melontarkan pertanyaan soal potensi kawasan bioregional kepada Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

"Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali. Karena di Undang-Undang (UU) kita juga dinyatakan potensi bioregional kita itu adalah bahwa wilayah nasional kita bukan terbagi bukan saja karena politik dan administrasi, tetapi ekosistem lingkungannya ada," ujar Muhaimin.

Menurutnya, komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan. Contohnya, Maluku dengan kekuatan maritimnya. Maluku menjadi bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan.

Merespons hal itu, Gibran menganggap jika pernyataan yang dilontarkan juga tidak dimengerti oleh Cak Imin.

Menumbuhkan titik ekonomi baru, itukan sudah saya jawab Gus, mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya,"jawab Gibran.

Bahkan Gibran menduga jika pernyataan yang Cak Imin berikan merupakan contekan dari Tom Lembong. "Mungkin itu dapat contekan dari bapak Tom Lembong," nyinyir Gibran.

"Intinya di sini Kita sudah berkomitmen untuk yang namanya pembangunan tidak boleh lagi Jawa sentris, harus mulai Indonesia sentris kemarin Gus Muhaimin menolak IKN, tidak apa-apa, akan kita lanjutkan dan akan kita perkuat IKN itu," pungkasnya.

Profil Tom Lembong

Tom Lembong adalah co-kapten Tim Nasional Anis Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk Pilpres 2024. Tom Lembong menjadi anggota Timnas AMIN yang menguasai bidang ekonomi.

Sebelum gabung dengan Timnas AMIN, Tom Lembong termasuk tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi. Terbukti, Jokowi dua kali memilih Tom Lembong sebagai pembantunya di bidang ekonomi.

Tom Lembong pernah mendapat tugas dari Jokowi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tom Lembong menjadi kepala BKPM atau sekarang bernama Kementerian Investasi pada 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.

Sebelum mengurusi investasi, Jokowi menugaskan Tom Lembong sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Saat itu Tom Lembong menggantikan Rahmad Gobel yang terkena reshuffle kabinet.

Kedekatan Tom Lembong dengan Jokowi sudah terjadi sejak ayah Gibran ini menjadi Gubernur DKI. Pada tahun 2013, Tom Lembong adalah penasihat ekonomi dan penulis pidato Jokowi. Hingga Jokowi menjadi Presiden RI, Tom Lembong tetap dibelakang Jokowi.

Tom Lembong adalah orang di balik layar yang menulis beberapa pidato Presiden Jokowi yang paling ikonik. Salah satunya adalah pidato “Game of Thrones” pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018, dan pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia.

Mengutip Wikipedia, Tom Lembong lahir dari pasangan Yohanes Lembong (Ong Joe Gie), seorang dokter ahli jantung dan THT lulusan Universitas Indonesia asal Manado, dan Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban. Tom Lembong adalah alumnus Universitas Harvard tahun 1994 dalam bidang arsitektur dan perancangan kota.

 Tom Lembong memulai kariernya pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura). Tom Lembong kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999-2000.

Tom Lembong juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000-2002. Kala itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah sempat mengalami Krisis Keuangan Asia pada 1998. Setelah itu, dia kemudian memilih untuk bekerja di Farindo Investments dari 2002-2005.

Pada tahun 2006, Tom Lembong menjadi salah satu pendiri dan direktur utama sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura bernama Quvat Management. Selain itu, Tom Lembong juga menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×