Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyampaikan, target investasi hingga akhir tahun 2022 mencapai Rp 970,8 triliun.
Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp 736,3 triliun. Nantinya pada 2024, BPJT ditargetkan mampu meraup investasi senilai Rp 1.106 triliun. Pembiayaan proyek jalan tol selama ini dapat bersumber dari pembiayaan internasional, pembiayaan bank BUMN/non BMN, dan foreign direct investment (FDI).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, menuturkan, terjadi pergeseran pembiayaan yang bersumber dari Bank BUMN ke non Bank BUMN.
Pembiayaan yang berasal dari non Bank BUMN kini jauh lebih besar dari bank BUMN. Kecenderungan ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2020 dan semakin terlihat pada 2021.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Tambahan 16 Ruas Jalan Tol Baru Tuntas Hingga Akhir 2022
"Pembiayaan untuk Bank BUMN diharapkan terjadi peningkatan mencapai Rp 79,3 triliun di tahun 2022, dari sebelumnya Rp 67,8 triliun pada 2021. Serta pembiayaan non Bank BUMN meningkat dari 2021 Rp 97,6 triliun menjadi Rp114,8 triliun," jelasnya dalam Media Briefing, Selasa (7/6).
Danang menambahkan, untuk Foreign Direct Investment, pada tahun 2021 dan 2020 besarannya tetap senilai Rp 9,9 triliun, diharapkan pada tahun 2022 mampu mencapai Rp 20 triliun.
Sedangkan untuk pembiayaan internasional juga ditargetkan tahun 2022 mencapai Rp 4,30 triliun atau meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 3,89 triliun.
Selain itu, Danang mengungkap, pada tahun 2021 sempat terjadi penurunan jumlah transaksi harian menjadi 3,59 juta transaksi. Namun dengan kembalinya aktivitas masyarakat, Ia yakin hingga akhir tahun ini jumlah transaksi harian bisa mencapai 4,09 juta.
Baca Juga: Kartu Tol Tak Akan Digunakan Lagi di 2024, Apa Penggantinya?
"Jumlah transaksi harian ditargetkan naik 13,9% atau bisa tembus 4 juta," imbuh Danang.
Kenaikan juga diharapkan terjadi pada volume transaksi harian, dimana hingga akhir tahun ini menjadi Rp22,5 triliun per tahun. Dimana tahun lalu volume transaksi di angka Rp 19,19 triliun per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News