kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Badan Pangan Sebut Stok Kedelai Hingga Akhir Tahun Menipis


Jumat, 09 Desember 2022 / 17:48 WIB
Badan Pangan Sebut Stok Kedelai Hingga Akhir Tahun Menipis
ILUSTRASI. Harga kedelai naik: Para santri memproduksi tempe di Pondok Pesantren Sirajussaadah, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022). Badan Pangan Sebut Stok Kedelai Hingga Akhir Tahun Menipis.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan pangan Nasional melaporkan stok kedelai hingga akhir tahun mulai menipis.

Direktur Ketersediaan Pangan, Badan Pangan Nasional, Budi Waryanto mengatakan berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional stok kedelai pada akhir Desember 2022 sebanyak 58.000 ton dengan ketahanan stok sisa selama 7 hari. 

"Kita sudah bersurat kepada importir untuk segera mempercepat impor," kata Budi dalam diskusi daring pada Jum'at (9/12). 

Baca Juga: Stok Beras Bulog Jauh dari Target 1,2 Juta Ton

Adapun rencana impor pada November - Desember ini adalah 446.000 ton. Angka ini sudah memperhitungkan produksi kedelai dalam negeri dan kebutuhan kedelai mencapai 245.000 ton per bulannya. 

"Termasuk perhitungan produksi kedelai yang tercecer atau rusak sebesar 5%," tambah Budi. 

Budi bilang bahwa saat ini Indonesia belum punya aturan khusus terkait masuknya kedelai ke Indonesia. Sementara kebutuhan kedelai masih dicukupi oleh impor. 

Baca Juga: Gakoptindo Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Subsidi Kedelai Hingga Rp3.000

Untuk itu yang bisa dilakukannya saat ini adalah bersurat kepada para importir untuk segera melakukan realisasi impor. Hal ini memperhitungkan adanya kemungkinan peningkatan permintaan karena hari raya Natal dan tahun baru. 

Sementara Bulog yang juga saat ini diberi tugas untuk menyimpan cadangan kedelai masih memprotes apa yang dalam Perpres 125 Tahun 2022. "Karena Perpresnya baru, dan ternyata memerlukan waktu," jelas Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×