kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Cukup Hingga Akhir 2023


Minggu, 06 Agustus 2023 / 15:57 WIB
Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Cukup Hingga Akhir 2023
ILUSTRASI. Bapanas memastikan stok pangan mencukupi hingga akhir tahun 2023.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan mencukupi hingga akhir tahun 2023. Upaya pemenuhan pasokan pangan terus dilakukan bersama kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Direktur Ketersediaan Pangan, Badan Pangan Nasional, Budi Waryanto mengatakan, ada dua komoditas yang memang sedang dan terus dipantau, yaitu beras dan bawang putih. Beras terkait adanya kemungkinan el nino. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya memenuhi ketersediaan khususnya Cadangan Beras Pemerintah di Bulog yang setidaknya sudah di atas 800.000 ton.

Kemudian, untuk bawang putih karena sebagian impor maka telah diupayakan mendorong pemasukan impor. Baik percepatan regulasi perizinan impor di Kementerian Perdagangan maupun pelaku usaha untuk mempercepat realisasi impor. Meski begitu, Badan Pangan Nasional memastikan stok pangan mencukupi.

“Untuk prognosa sampai akhir Desember 2023 sudah diperhitungkan dan diperkirakan aman,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).

Baca Juga: Jika Krisis Pangan Tidak Bisa Teratasi, Inflasi Bisa Terkerek hingga ke Level 4,5%

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta stakeholders menjadi kunci dalam pengendalian inflasi nasional.

Arief mengungkapkan Badan Pangan Nasional bersinergi dengan Pemda melalui serangkaian langkah aksi pengendalian inflasi pangan. Antara lain melalui kegiatan penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), Gerakan Pangan Murah (GPM), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga pemantauan dan monitoring harga pangan.

Selain itu, juga dilakukan penyaluran bantuan pangan beras kepada 21,35 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dikelola Perum Bulog, dan bantuan Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang dikelola oleh ID FOOD.

“Hasilnya kita bisa lihat bahwa angka inflasi kita masih terjadi di 3,52 persen pada bulan Juni 2023 dan tentu kita berharap ini akan tetap terjaga sesuai dengan target pemerintah tiga persen plus minus satu,” ungkap Arief.

Baca Juga: Antisipasi Inflasi Pangan, Ini yang Dilakukan Badan Pangan Nasional

Lebih lanjut Arief mengatakan, mulai Oktober hingga Desember 2023 mendatang, bantuan pangan beras akan digelontorkan kembali sesuai volume dan sasaran pada tahap pertama. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi dengan mempertimbangkan dampak positif dari bantuan pangan.

Arief menyebut, program ini salah satu bentuk kehadiran pemerintah membantu menjaga daya beli masyarakat, khususnya menghadapi dampak El Nino dan pada saat bersamaan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Menurut Arief, berbagai langkah terus dilakukan bersama Pemda dan seluruh stakeholders terkait pangan, untuk memastikan bahwa stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga.

“Kami sampaikan bahwa stok pangan kita sampai 2023 masih aman. Untuk itu, Badan Pangan Nasional secara kontinyu berkolaborasi dengan semua stakeholders guna memastikan ketersediaan dan kualitas pangan, serta menjaga keterjangkauan harga di masyarakat,” pungkas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×