Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Para pemimpin bisnis dari negara-negara G20 yang tergabung dalam B20 Indonesia telah menyerahkan komunike kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari kedua penyelenggaraan B20 Summit, Senin (14/11). Komunike tersebut merangkum seluruh policy recommendation, policy action dan legacy program untuk diserahkan kepada KTT G20 agar dapat diadopsi dan diimplementasikan G20.
“B20 Indonesia telah menyusun 4 legacy program yang terinspirasi oleh prioritas-prioritas mendesak, transisi hijau, pertumbuhan inklusif, dan kesehatan yang merata,” ujar Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali pada puncak acara atau penutupan B20 Summit 2022, Senin malam (14/11).
Secara terperinci, komunika yang dihasilkan oleh B20 Summmit 2022 terdiri atas tiga bagian penting. Pertama berisi key messages berupa ringkasan isu prioritas yang diangkat dan dikembangkan oleh enam Task Forces dan satu Action Council, yakni inovasi, inklusivitas, dan kolaboratif.
Baca Juga: Indofood Soroti Bisnis Inklusif Menuju Ketahanan Rantai Pasokan di Forum B20
Bagian kedua Communique berisi rekomendasi kebijakan dan tindak lanjut kebijakan yang dikembangkan oleh Task Force dan Action Council B20 Indonesia yakni Digitalization; Integrity & Compliance; Future of Work & Education; Trade & Investment; Energy, Sustainability and Climate; Women in Business Action Council dan Finance and Infrastructure.
Bagian terakhir berisi pernyataan dari the International Advocacy Caucus (IAC), kelompok yang terdiri dari puluhan CEO perusahaan global terkemuka dan pemimpin federasi bisnis dari negara-negara G20 yang menjadi pengarah Presidensi B20 sekaligus merepresentasikan legacy program B20 Indonesia untuk dunia.
Ketua Umum KADIN Indonesia dan Host of B20 Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, Presidensi B20-G20 tahun ini berlangsung di tengah situasi geopolitik yang memanas disertai mengenai menurunnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap globalisasi yang dianggap gagal memberikan keadilan.
Selaras dengan arahan Presiden Jokowi, B20 Indonesia menetapkan tiga prioritas utama untuk B20 Summit sejalan dengan prioritas Presidensi G20 terkait problem mendasar bagi negara berkembang dan negara maju, yakni ekonomi hijau, pemberdayaan UMKM dan perempuan, dan penguatan ketahanan kesehatan global.
“Ketiga elemen ini adalah kunci untuk memastikan kolektif, berkelanjutan dan pertumbuhan inklusif untuk semua negara,” tutur Arsjad.
Baca Juga: B20 Summit Berhasil Hadirkan Communique untuk Pemulihan Ekonomi yang Inklusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News