kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Awas, teror bom membidik kota-kota besar di Indonesia!


Kamis, 21 April 2011 / 18:30 WIB
Awas, teror bom membidik kota-kota besar di Indonesia!
ILUSTRASI. Pekerja mengambil gambar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan 0,46% ke level 5.052,79 pada perdagangan Kamis (9/7).


Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aksi teror bom membidik kota-kota besar di Indonesia. Adapun kota yang memiliki potensi terbesar akan teror bom itu adalah Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai usai rapat terbatas bidang politik dan keamanan di kantor Presiden, Kamis (21/4).

Kata Ansyaad, para pelaku ingin mendapat perhatian publik dengan meneror kota-kota besar. "Kalau dia mengebom di gunung kan tidak ada yang perhatikan," imbuhnya.

Dia menambahkan, paling tidak ada sepuluh kota besar di Indonesia yang berpotensi mendapat teror seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Denpasar. Kemudian, ada Bandung, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Palembang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Polri dan TNI berada dalam siaga satu menghadapi teror bom. "Khususnya mulai nanti malam besok pagi sampai dengan lusa menyongsong peringatan Paskah," kata Djoko.

Bukan itu saja, siaga satu juga berlaku bagi setiap hari raya keagamaan lainnya. Siaga satu juga akan dilakukan di rumah-rumah ibadah maupun lokasi kegiatan ibadah lainnya, tempat keramaian seperti lokasi wisata dan pusat perbelanjaan, serta lokasi berkumpulnya para warga negara asing hingga kedutaan besar.

Selain melibatkan aparat TNI dan Polri di seluruh daerah, pemerintah juga melibatkan aparat intelijen dan komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengamanan. "Kami berharap, seluruh komponen masyarakat melapor ke aparat terdekat jika ada hal-hal yang mencurigakan," jelas mantan Panglima TNI itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×