Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPI), Ngadiran mengatakan di awal ramadan tahun 2025, harga sejumlah komoditas pangan dinilai belum mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Ngadiran menjelaskan, hal tersebut imbas dari adanya operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah di beberapa titik wilayah di tanah air. Meski demikian, tetap sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
“Pekan pertama puasa ini boleh dikatakan (harga pangan) tidak bergejolak, sedikit ada tapi tidak terlalu, masih aman,” ujarnya saat dihubungi KONTAN, Senin (3/3).
Ngadiran mengungkapkan, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga misalnya Minyakita, di mana saat ini harganya berkisar Rp 17.000 – Rp 18.000/liter. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita sebesar Rp 15.700/liter.
Baca Juga: Anggota DPR Ini Siap Push Up 10 Kali bila Bulog Berhasil Serap 3 Juta Ton Beras
Menurutnya, ada oknum yang bermain dan menyebabkan harga Minyakita dijual lebih tinggi dari HET yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Ada yang nakal, siapa? yang punya minyak, yang punya minyak itu siapa? pabrik, pabrik menyuruh ke desa-desa itu siapa? anak perusahaannya. Kalau dia punya barang berarti dia punya gudang,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ngadiran menuturkan, harga telur juga mengalami kenaikan di awal ramadan ini, di mana sebelumnya seharga Rp 25.000/kg – Rp 26.000/kg, kini menjadi Rp 28.000/kg – Rp 30.000/kg.
Tak hanya itu, dia juga menyoroti naiknya harga kelapa parut yang semula berkisar Rp 8.000/butir, saat ini menjadi Rp 10.000/butir. Selain itu, rata-rata harga cabai semua jenis juga terkerek dari Rp 50.000/kg kini menjadi Rp 70.000/kg.
“Secara umum ini tidak terlalu mengkhawatirkan artinya termasuk untuk lebaran nanti belum tahu,” pungkasnya.
Baca Juga: Awal Ramadan Harga Cabai Capai Rp 120.000/kg, Minyakita Rp 18.000/liter
Selanjutnya: Ramadan Hemat, ShopeeFood Tebar Diskon Kuliner Mencapai Rp200 Ribu
Menarik Dibaca: Harga Emas Rebound Pasca-Turun Tajam, Terkerek Rencana Tarif AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News