kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Awal Mei, Golkar gelar rapimnas bahas koalisi


Sabtu, 12 April 2014 / 13:10 WIB
Awal Mei, Golkar gelar rapimnas bahas koalisi
Saham-saham yang Banyak Dijual Asing pada Perdagangan Akhir Pekan


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Partai Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada awal Mei 2014. Terkait koalisi, partai ini sedang gencar mendekati Partai Demokrat.

"Nanti awal Mei rapimnas untuk menentukan cawapres dan juga koalisi," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, Jumat (11/4). Dia mengatakan Aburizal tetap akan menjadi bakal calon presiden dari partainya.

Cicip mengatakan rapimnas tak akan mengubah keputusan soal pencalonan Aburizal itu. "Jadi hanya penetapan cawapres. Kriteria kami sudah ada, nanti disesuaikan dengan itu," kata Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut.

Terkait koalisi, Cicip mengatakan bila suara yang didulang partainya dari pemilu legislatif tak mencukupi untuk mengusung pasangan calon sendiri, maka koalisi pasti dilakukan. "Paling tidak satu partai untuk koalisi. Nanti kami koalisi sekaligus untuk parlemen," kata dia.

Saat ini, imbuh Cicip, komunikasi dengan semua partai terus dibuka. Salah satu partai yang sedang serius didekati partainya, sebut dia, adalah Partai Demokrat.

Sebelum pelaksanaan pemilihan legislatif, ujar Cicip, Aburizal sudah kerap bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, ujar dia, kedua pemimpin partai itu belum bertemu lagi setelah pemilu legislatif.

Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Golkar diperkirakan berada di posisi kedua pemilu legislatif dengan perolehan suara 15,01%. Untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai ini harus berkoalisi karena perkiraan capaian suara maupun kursi tak memenuhi persyaratan minimal dukungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×