kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Golkar: Kalah suara belum tentu kalah kursi


Sabtu, 12 April 2014 / 11:52 WIB
Golkar: Kalah suara belum tentu kalah kursi
Rahma Sugihartati, Guru Besar Sains Informasi FISIP Universitas Airlangga


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Partai Golkar masih berkeyakinan tetap ada peluang mendapatkan kursi DPR lebih banyak daripada PDI Perjuangan, kalaupun perolehan suara mereka seperti perkiraan beragam hasil hitung cepat.

"Kekuatan suara Partai Golkar lebih merata dibandingkan partai lain yang terkonsentrasi di kantong-kantong daerah tertentu," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Thohari, Jumat (11/4/2014).

Hajriyanto mengatakan kadang kala perhitungan suara dan kursi memang tak mendapatkan hasil yang sama. Dia mencontohkan, pada Pemilu 2009, perolehan suara PKB lebih banyak daripada PAN tetapi jumlah kursi PAN di DPR melampaui PKB.

Menurut Hajriyanto, ketika perolehan suara hasil pemilu legislatif sudah dikonversi menjadi kursi DPR maka selisih%tase hasil pemilu tiap partai tak akan selebar yang tergambar dalam perkiraan hitung cepat saat ini.

"Saya rasa itu kekuatan politik Partai Golkar. Penghitungan secara numerikal memang kalah dengan parpol lain. Tapi saya ingin menegaskan bahwa perolehan kursi partai belum tentu kalah," tegas Hajriyanto.

Meski demikian, Hajriyanto mengaku cukup terkejut dengan perkiraan hasil pemilu legislatif sekarang. Beragam hitung cepat memperkirakan Partai Golkar mendapatkan suara di kisaran 14 sampai 16%, tak jauh berbeda dengan hasil Pemilu Legislatif 2009.

Namun, Hajriyanto mengatakan target 30% yang dicanangkan partainya sebenarnya adalah untuk capaian kursi DPR. "Bukan untuk suara sah," kilah dia. (Rahmat Fiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×