kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Awal Mei 2023, Indonesia Akan Teken Kerja Sama LCT dengan Korea Selatan


Sabtu, 22 April 2023 / 15:24 WIB
Awal Mei 2023, Indonesia Akan Teken Kerja Sama LCT dengan Korea Selatan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama para deputi gubernur memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil RDG di Jakarta (16/2/2023). Awal Mei 2023, Indonesia Akan Teken Kerja Sama LCT dengan Korea Selatan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia akan meneken kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan, investasi, maupun sistem pembayaran atau local currency transaction (LCT) dengan Korea Selatan. 

Bila tak ada aral melintang, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, penandatanganan kerja sama ini akan dilakukan pada awal Mei 2023. 

"Sebentar lagi, pada awal bulan Mei 2023 kami akan menandatangani kerja sama LCS dengan Korea Selatan," terang Perry dalam konferensi pers, awal pekan ini. 

Baca Juga: Capai Kesepakatan, Ini Tiga Prioritas Agenda Bank Sentral ASEAN

Penggunaan mata uang lokal dalam aktivitas investasi, perdagangan, maupun transaksi keuangan ini mampu meningkatkan diversifikasi penggunaan mata uang. 

Dengan demikian, Rupiah tak akan terlalu bergantung dengan mata uang utama, seperti dolar Amerika Serikat (AS). 

Ini akan bermuara pada lebih kuatnya otot Rupiah, terutama di tengah tekanan global yang tak menentu. 

Hingga saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama LCT dengan empat negara, yaitu Thailand, Jepang, Malaysia, dan China. 

Nah, rata-rata transaksi penggunaan LCT Indonesia dengan negara mitra tersebut menunjukkan kinerja yang manis. Rata-rata transaksi tiap tahunnya meningkat. 

Baca Juga: BRI Siapkan Strategi Dukung Keberhasilan Program QRIS Cross Border

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, dalam dua bulan pertama tahun 2023, total nilai transaksi LCT sebesar ekuivalen US$ 957 juta. 

Atau dengan kata lain, rata-rata penggunaan LCT per bulan pada dua bulan pertama tahun ini, adalah sekitar US$ 450 juta. 

Selain dari jumlah transaksi, Destry juga bilang jumlah pelaku LCT hingga tahun 2023 telah mencapai 2.014 pelaku. 

Ini meningkat dibandingkan dengan jumlah pelaku LCT hingga tahun 2022 yang baru sekitar 1.740 pelaku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×