Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) dinilai memiliki fungsi strategis dan penting bagi pemerintahan. Pada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), KEN merupakan lembaga independen yang memiliki dua fungsi utama terkait dengan kondisi perekonomian.
Pengamat ekonomi yang dulu juga pernah menjabat sebagai Sekretaris KEN Aviliani mengatakan, dua fungsi tersebut adalah memberikan masukan kepada Presiden terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), serta permasalahan perekonomian baik domestik maupun luar negeri.
Masukan dari KEN sendiri sangat tergantung dengan sosok pemimpinnya. Selain itu, keanggotaan dari KEN juga harus beragam dari berbagai unsur seperti akademisi, pengusaha, pengamat. "Sehingga antara implementasi dan pemikir seimbang," kata Aviliani, Senin (7/9).
Meski demikian, Aviliani memberikan catatan agar dalam keanggotaan KEN harus bersih dari kepentingan politik. Dia bilang, kalaupun ada elit partai yang dimasukkan kedalam keanggotaan KEN tersebut, harus melepaskan jabatannya politiknya terlebih dahulu.
Aviliani sendiri mengaku belum mendengar adanya informasi bila pihaknya menjadi salah satu calon anggota, bila KEN benar dihidupkan kembali. Namun, dia tidak menampik bila kembali ditunjuk sebagai anggota KEN. "Saya membantu negara, sejauh tidak mejadi pejabat negara tidak masalah. Membantu secara independen," kata Aviliani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News