kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Aturan Turunan DHE SDA Terbit, Eksportir Nakal Bisa Kena Penangguhan Pelayanan Ekspor


Kamis, 27 Juli 2023 / 15:50 WIB
Aturan Turunan DHE SDA Terbit, Eksportir Nakal Bisa Kena Penangguhan Pelayanan Ekspor
ILUSTRASI. aturan turunan dari ketentuan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri telah terbit


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan aturan turunan dari ketentuan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri.

Aturan turunan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73 Tahun 2023 tentang pengenaan dan pencabutan sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan SDA.

Aturan turunan ini akan mempertegas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023. Dengan terbitnya PP tersebut, para eksportir diwajibkan menyimpan DHE SDA paling sedikit 30% dalam sistem keuangan Indonesia dengan jangka waktu minimal tiga bulan.

Nah, dalam PMK 73/2023 ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatur sanksi bagi eksportir yang melanggar ketentuan DHE SDA pada PP 36/2023.

Mulai 1 Agustus 2023, apabila eksportir melanggar, maka pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan mengenakan sanksi administratif berupa penangguhan pelayanan ekspor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kepabeanan.

Baca Juga: Empat Bulan Berjalan, Eksportir Masih Parkir DHE di Tenor Jangka Pendek

"Penangguhan pelayanan ekspor adalah pemblokiran terhadap akses yang diberikan kepada eksportir untuk berhubungan dengan sistem pelayanan kepabeanan ekspor baik yang menggunakan teknologi informasi maupun manual," bunyi beleid tersebut, dikutip Kamis (27/7).

Nah, DJBC baru akan mencabut sanksi tersebut apabila berdasarkan hasil pengawasan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan eksportir telah memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut.

Adapun, pengenaan sanksi ini berlaku apabila eksportir tidak memasukkan DHE SDA ke dalam rekening khusus SDA, serta tidak melakukan penempatan DHE SDA paling sedikit 30% dengan jangka waktu minimal tiga bulan.

Selain itu, sanksi ini juga berlaku apabila eksportir tidak membuat atau memindahkan escrow account pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan/atau bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

Nah, apabila escrow account telah dibuka di luar negeri, eksportir diwajibkan memindahkan esrow account tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×