Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memutuskan memberikan diskon tarif tol selama masa mudik lebaran sebesar 15%. Diskon tarif tol ini diberlakukan di seluruh ruas tol yang ada di Indonesia.
Nantinya, diskon tarif tol ini akan diberikan sebelum masa puncak arus mudik atau pada tanggal 27, 28 dan 29 Mei, dan setelah masa puncak arus balik yakni pada tanggal 10 hingga 12 Juni. Hal ini dilakukan supaya puncak arus mudik dan balik bergeser dari yang diperkirakan.
"Kami harapkan, puncak mudik itu bergeser. Jadi puncak mudik yang kita estimasikan yaitu tanggal 30 - 2 Mei, akan turun menjadi 27, 28 dan 29. Dan puncak balik yang disepakati 7, 8, 9 Juni akan bergeser menjadi 10, 11, 12 Juni, sesuai waktu diskon yang kami berikan ke masyarakat," terang Ketua ATI Desi Arryani, Jumat (24/5).
Desi menerangkan, pemberian diskon tarif tol ini pun sudah disetujui oleh seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di seluruh Indonesia. Dia berharap, pemberian diskon ini turut direspon masyarakat sehingga beban puncak mudik dan balik dapat berkurang.
"Kami memberikan diskon merupakan bentuk kepedulian kami ke masyarakat yang memang mayoritas memanfaatkan waktu ini untuk mudik juga untuk berlibur," tutur Desi.
Dengan adanya diskon ini, Desi menjelaskan, diskon tarif tol per cluster di Tol Trans- Jawa tidak akan berlaku. Dia menyebut, diskon tersebut sudah berakhir sejak tanggal 23 Mei, dan akan dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan .
Lebih lanjut, Pengurus ATI sekaligus Direktur Utama Nusantara Infrastruktur Ramdani Basri mengatakan, adanya diskon tarif ini memang akan berpengaruh terhadap pendapatan BUJT, akan tetapi adanya diskon ini pun diharapkan dapat meningkatkan volume kendaraan yang masuk ke jalan tol.
Ramdani pun menyebut, bila penerapan diskon tarif ini diberlakukan hanya sementara waktu maka tidak akan mengganggu pengembalian investasi BUJT. "Kalau terus menerus memang mengganggu, tetapi kalau sekali-kali tidak ada malah," ujar Ramdani.
Tak hanya berfungsi untuk mengurai kemacetan, pemberian diskon ini pun menjadi sebagai salah satu promosi kepada masyarakat supaya menggunakan jalan tol. Apalagi, saat ini pemerintah sudah membangun jalan tol baru seperti Trans Jawa dan Trans Sumatera yang saling terhubung dengan daerah lainnya.
"Kalau kita buka tol baru kan yang datang itu sedikit, kita harus sosialisasikan, kadang digratiskan supaya ada traffict. Itu masanya tidak sebentar, kadang-kadang bisa sampai 6 -8 bulan. Ini kebiasaan. Biasanya kan orang mau mengeluarkan uang dalam jumlah besar, itu mahal. Tetapi dengan diturunkan itu relatif murah. Jadi ada kemauan orang untuk masuk," terang Ramdani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News