Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tim kurator pemberesan pailit PT Pundi Abadi Sejahtera kesulitan melacak aset perusahaan itu. Hingga kini, tim kurator baru berhasil menemukan aset Pundi yang telah diverifikasi dalam bentuk stok cadangan pupuk (stock opname) siap jual. Tapi, nilai aset itu sementara ditaksir hanya Rp 3 miliar.
Salah satu kurator PT Pundi Abadi Sejahtera, Anselmus B.P. Sitanggang mengatakan, nilai aset masih jauh dari total utang Pundi kepada sejumlah krediturnya sebesar Rp 700 miliar. "Ada perbedaan yang jauh antara utang Pundi sebesar Rp 700 miliar dengan aset debitur sebesar Rp 3 miliar," katanya, Rabu (11/2).
Anselmus bilang, berdasarkan pengakuan pihak Pundi, aset berupa pupuk cadangan itu berada di Provinsi Lampung dan Kalimantan Timur. Keberadaan aset di dua provinsi tersebut telah dicek secara langsung tim kurator.
Tim kurator mengungkapkan telah meminta bantuan kepada para kreditur separatis dari kalangan perbankan untuk melacak aset Pundi itu. Ini terutama aset yang menjadi jaminan Pundi saat menarik pinjaman dari kreditur bank. Sebab, ada kemungkinan Pundi menutupi asetnya yang disimpan di tempat lain.
Kreditur separatis ialah PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, Bank ANZ Indonesia, dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
Hasilnya, sejumlah kreditur separatis melaporkan adanya aset Pundi berupa pupuk bernilai ratusan miliar yang jadi jaminan utang. Aset ini tersebar di sejumlah provinsi. Tapi, laporan itu belum konkret.
Contohnya, cadangan pupuk Pundi di Surabaya, Jawa Timur. Stok pupuk itu kemungkinan telah didistribusikan kepada pembeli, tetapi Pundi tidak segera melakukan pembayaran tagihannya. "Jadi kami belum dapat data yang optimal," imbuh Anselmus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News