Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BANDA ACEH. Bank Indonesia (BI) menegaskan nilai tukar rupiah masih dalam kondisi stabil meskipun mengalami tekanan akibat penguatan dolar AS.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Juli Budi Winantya mengatakan, fenomena ini terjadi karena arus modal global yang mengalir deras ke Amerika Serikat (AS), menyebabkan dolar menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia.
Dampak dari penguatan dolar AS ini terlihat pada depresiasi berbagai mata uang dunia termasuk euro, yuan Tiongkok, dan yen Jepang.
Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,09% ke Rp 16.327 per Dolar AS pada Jumat (7/2) Siang
Meskipun rupiah juga tertekan, stabilitasnya dinilai masih terjaga dibandingkan mata uang negara lain.
"Rupiah sendiri juga mengalami tekanan, tapi kita melihatnya stabilitasnya masih bisa terjaga," ujar Juli dalam acara Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh, Jumat (7/2).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti kawasan euro dan Jepang, depresiasi rupiah justru lebih terkendali.
Namun, jika dibandingkan dengan mata uang negara berkembang seperti rupee India, yuan Tiongkok, dan won Korea Selatan, pergerakan rupiah masih sejalan.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi US$ 156,1 Miliar Pada Januari 2025
Selanjutnya: Akibat Efisiensi Anggaran, ASN Harus Patungan Beli Air Galon hingga Irit Tisu Toilet
Menarik Dibaca: Resep Pai Cokelat Mini Tanpa Oven, Renyah dan Lumer di Mulut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News