kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arus modal asing masuk Rp 3,81 triliun dalam pekan pertama November 2020


Minggu, 08 November 2020 / 20:26 WIB
Arus modal asing masuk Rp 3,81 triliun dalam pekan pertama November 2020
ILUSTRASI. BI mencatat adanya aliran modal asing yang mengalir masuk ke pasar keuangan Indonesia di minggu pertama November 2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang mengalir masuk ke pasar keuangan Indonesia di minggu pertama November 2020.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, berdasarkan data transaksi di periode 2 November 2020 hingga 5 November 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp 3,81 triliun.

Terjadinya net inflow tersebut disebabkan oleh masuknya asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,87 triliun meski di pasar saham asing tercatat jual neto sebesar Rp 0,06 triliun.

“Sehingga berdasarkan data setelmen selama tahun 2020 (ytd), asing di pasar keuangan domestik masih tercatat jual netto sebesar Rp 161,24 triliun,” jelas Onny.

Baca Juga: Begini cara pemerintah genjot ekonomi di kuartal IV-2020

Lebih lanjut, persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia terpantau membaik yang ditunjukkan dengan penurunan premi Credit Default Swap (CDS) bertenor 5 tahun ke 82,64 basis poin (bps), dari 97,96 bps per akhir Oktober 2020 lalu.

Ke depan, Onny mengaku kalau bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya ke perekonomian dari waktu ke waktu.

BI juga akan memperkokoh langkah-langkah koordinasi kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

Selanjutnya: Ada tanda pemulihan ekonomi, analis sarankan cermati foreign inflow

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×