kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apkesmi: 70% Tenaga Kerja di Puskesmas Indonesia Masih Berstatus Non ASN


Senin, 23 Mei 2022 / 12:42 WIB
Apkesmi: 70% Tenaga Kerja di Puskesmas Indonesia Masih Berstatus Non ASN
ILUSTRASI. Puskesmas. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

"Adanya info dari Kementerian bahwa non ASN pada tahun 2023 akan ditutup akan diputus, apakah semuanya akan beralih kepada P3K atau seperti apa ya, ini untuk harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai nanti terlambat ya begitu tahun 2023 tidak ada rekrutmen kemudian terjadi penghentian tenaga non ASN tentunya akan menyebabkan kinerja di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) terganggu," ujarnya.

Atas beberapa permasalahan tersebut, Trisna mengatakan Apkesmi memberikan saran, diantaranya pemberlakuan kebijakan afirmasi bagi tenaga SDM kesehatan non ASN di Puskesmas sehingga tenaga non ASN yang selama ini sudah bekerja di Puskesmas dapat langsung diangkat menjadi ASN baik sebagai CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kebijakan tersebut diusulkan dapat dimulai dari tenaga masa kerja terlama dan usia tertua sehingga tenaga non ASN dapat seluruhnya terakomodir dalam kebijakan tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Angka Stunting Turun di Bawah 14% pada 2024

Rekrutmen PPPK harus seimbang dan mencakup semua profesi. Trisna juga menyarankan sebaiknya tidak ada pengangkatan pegawai baru baik CPNS maupun PPPK sampai dengan tenaga non ASN dapat diangkat seluruhnya menjadi ASN.

"Diharapkan tidak ada dikotomi tenaga kesehatan dan non kesehatan tapi semua sumber daya manusia kesehatan yang ada dalam puskesmas termasuk pengelola keuangan, administrasi umum, sopir, petugas kebersihan, petugas keamanan dan lainnya karena semuanya sangat dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatannya," pungkasnya.

Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene sependapat dengan usulan Apkesmi mengenai prioritas bagi pegawai non ASN dalam seleksi ASN ke depannya, terutama bagi mereka yang telah mengabdi lama.

"Ini jadi perhatian kita semua mereka yang sudah mengabdi bertahun-tahun kemudian gugur atau tidak mendapatkan kesempatan pada saat pelaksanaan tes CPNS yang ini boleh menjadi perhatian. Ini akan dicatat bagi kami dan akan menjadi rekomendasi bagi panja," tutur Felly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×